Memuat…
1. Tidak melakukan dzikir sunnah sedangkan amalan wajib belum dilakukan.
Hal ini masih sering dilakukan oleh banyak orang. Dibandingkan dengan amalan sunnah, tentu amalan wajib lebih utama. Oleh karena itu, lebih baik tidak melakukan dzikir sunnah jika belum melakukan amalan wajib. Amalan wajib yang dimaksud antara lain, mencari ilmu, melaksanakan shalah qadha ketika memiliki hutang shalat, dan amalan wajib lainnya.
Baca juga: Antara Sholat dan Dzikir, Mana yang Lebih Afdhal?
2. Tidak merubah pengucapan zikir atau merubah huruf, dan bacaan menurut panjang dan pendeknya.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Memang membaca bacaan Arab dengan tajwid hanya diwajibkan saat membaca Al-Qur’an. Namun sebagai tata krama, kita juga harus memperhatikan panjang, lafadz, dan hurufnya. Apalagi jika lafdz tersebut bersumber dari Al-Qur’an.
3. Memahami makna dan makna dzikir yang dibaca Ketika kita mengetahui makna dan makna zikir yang diucapkan, maka kita akan lebih menghayati dan menyerapnya.
Demikian juga, dzikir kita tidak hanya ibadah dengan mulut tetapi juga dengan hati.
4. Makan makanan halal
Adab berikutnya meliputi makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa ada seseorang yang suka berdzikir tetapi makanan dan pakaiannya dilarang. Orang seperti itu yang doa dan dzikirnya tidak dikabulkan oleh Allah. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman seperti yang diperintahkan-Nya kepada para rasul.”
Kemudian Allah berfirman, “Wahai Rasul, makanlah yang baik-baik, bekerjalah dengan baik, sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Dan Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 172).
Kemudian Nabi menceritakan tentang seorang laki-laki yang bepergian jauh, rambutnya kusut dan berdebu, sambil mengangkat tangannya ke langit berkata, “Ya Tuhan, ya Tuhan,” sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram. haram, dan dia kenyang dengan makanan yang haram, maka bagaimana mungkin keinginannya dikabulkan.” (HR Muslim).
5. Menghadap kiblat dan dalam keadaan suci dari hadats dan najis adalah sunnah
Adab selanjutnya adalah hal yang sepele namun pahalanya sangat besar jika dilakukan yaitu menghadap kiblat dan dalam keadaan suci. Ini termasuk sunnah ketika berdoa dan dzikir.
6. Bersikap khusyuk dan rendah hati (tadlarru’)
Sama halnya dengan berdoa, ketika kita berdzikir, kita harus khusyuk dan merendahkan diri di hadapan Allah Azza wa Jalla. Rendah hati di sini berarti rendah hati dan bersuara lembut. “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55).
Baca juga: Ada keutamaan besar bagi wanita muslimah yang menjadi single parent
Wallahu A’lam
(lebar)