Jakarta (Partaipandai.id) – Dosen Program Studi Jurnalistik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar A Fauziah Astrid menegaskan, keterampilan digital penting dimiliki untuk mencegah hal-hal negatif yang ada dan bisa terjadi di dunia maya.
“Jika tidak memiliki keterampilan digital akan berdampak negatif terhadap penyebaran hoax, menjadi korban penipuan online, menjadi korban cyber bullying, bahkan tidak menutup kemungkinan terseret ke dunia digital. radikalisme berbasis,” kata Fauziah dalam siaran pers, Selasa, mengenai kegiatan webinar bertema “Anak Muda Berani Melangkah Maju: Memperkaya Keterampilan di Era Digital!” di Makassar, Sulawesi Selatan.
Webinar ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) untuk Cybercreation.
Baca juga: Kemenkominfo memberikan tips bagaimana membangun interaksi melalui media sosial
Menurut Fauziah, di era digital ini, keterampilan digital sangat dibutuhkan untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan di segala sektor.
Beberapa keterampilan digital yang dibutuhkan adalah literasi komputer, manajemen perangkat, pengolahan data dan dokumen, menggunakan media sosial dan mesin pencari, serta mengakses informasi yang aman.
Keuntungan memiliki keterampilan digital, katanya, adalah produktivitas meningkat dan pekerjaan menjadi lebih fleksibel.
Selain itu, keterampilan digital juga membuat peluang seseorang untuk mendapatkan pekerjaan semakin terbuka. “Menguasai keterampilan digital juga membuat seseorang menjadi lebih kreatif dan inovatif,” ujarnya.
Sementara itu, Vice President Head of Marketing Jatim Bali PT Indosat Tbk Heny Tri Purnaningsih yang juga menjadi pembicara pada webinar tersebut memaparkan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang yang memiliki kemampuan digital.
Baca juga: Warganet perlu memahami haknya untuk bijak bermedia sosial
Beberapa dari mereka tidak memasuki sistem informasi orang lain secara ilegal, tidak memberikan pengguna ID dan kata sandi kepada orang lain, tidak menjiplak, dan tidak gegabah berkomentar di media sosial.
“Di sisi lain, digital skill juga bisa bermakna positif, yaitu untuk mengembangkan minat dan bakat, seperti videografer, membuka jasa edit foto, membuka bimbingan belajar. on lineatau juga buka toko on linedia berkata.
Heny juga mengungkapkan sejumlah tren pekerjaan yang dibutuhkan di era digital saat ini, antara lain layanan pembuatan konten untuk pemasaran digital, software engineer (rekayasa Perangkat Lunak)serta pakar di bidang media sosial.
Hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini secara khusus ditujukan kepada masyarakat di wilayah Sulawesi dan sekitarnya, yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Smart Communities, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam menggunakan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri. 4.0.
Baca juga: Akademisi: Kurikulum Mandiri lebih membantu literasi digital
Baca juga: Kemenkominfo adakan pelatihan literasi bagi penyandang disabilitas
Baca juga: Literasi digital berbagi cara mengelola toko online yang baik
Reporter: Fathur Rochman
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022