Jakarta (Partaipandai.id) – Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Dr Rudianto mengungkapkan beberapa kriteria penciptaan talenta pers ke depan sehingga bisa menjadi solusi menghadapi disrupsi media yang terus berlangsung akibat era digital. .
Mulai dari jurnalis spesialis hingga persona menjadi kriteria yang harus diciptakan dan ditempa melalui Perguruan Tinggi agar nantinya insan pers tetap bisa hadir untuk menunjukkan praktik kerja jurnalistik yang berkualitas di masa depan.
“Dunia pendidikan harus ambil bagian dalam hal ini (menciptakan talenta pers berkualitas). Bertepatan dengan momen Hari Pers Nasional, media tidak bisa melupakan kontribusi perguruan tinggi,” kata Rudianto dalam seminar hybrid dari Medan, Sumatera Utara, Rabu.
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi perguruan tinggi dalam membentuk calon jurnalis sebagai talenta pers berkualitas mulai dari menyiapkan jurnalis spesialis.
Baca juga: HPN 2023 Polri sosialisasikan perlindungan kebebasan pers
Menurut Rudianto, layaknya dokter dengan spesialisasinya, jurnalis ke depan juga harus fokus pada satu bidang. Dengan pengetahuan yang mendalam, nantinya para talenta pers akan mampu melakukan analisis yang lebih baik dan tidak akan tersaingi oleh kecerdasan buatan.
Kemampuan tersebut, kata Rudianto, juga terkait dengan pengelolaan data dan statistik yang semakin erat kaitannya dengan penggunaan big data saat ini.
Ketika seorang jurnalis ahli dalam satu bidang maka akan lebih mudah menggali data dan statistik dan tentunya penyajian berita sebagai produk jurnalistik akan lebih terarah dan terpercaya, jelas Rudianto.
Selain itu, penguasaan data dan statistik juga dapat membantu insan pers dalam mengelola bisnis media. Mereka dapat memahami kebutuhan pasar atau konsumen berita sehingga nantinya informasi yang dibagikan dapat lebih tepat sasaran. Tentu saja keterampilan bercerita atau bercerita menjadi kekuatan utama untuk memanfaatkan kriteria yang disebutkan sebelumnya.
“Karena kemampuan bercerita entah bagaimana menjadi kekuatan jurnalis. Mereka harus bisa menulis, memotret, bahkan mengedit. Semua kemampuan tersebut akan memenuhi kebutuhan masyarakat di masa depan yang akan mengakses informasi dari berbagai platform,” ujar Rudianto.
Keterampilan manajemen proyek serta pikiran terbuka juga perlu dilatih untuk menciptakan talenta pers masa depan dalam menanggapi situasi gangguan media.
Rudianto mengatakan hal ini akan membantu insan pers lebih aman dalam menyusun, menata, dan menyajikan berita, apalagi dengan sentuhan inovasi.
Kriteria terakhir yang harus dimiliki oleh talenta pers masa depan adalah persona.
“Ketokohan ini penting, sehingga media harus memiliki sosok yang dikenal sebagai representasinya di masyarakat. Jika ketokohan ini bisa ditiru, tentu kepercayaan masyarakat terhadap media dan jurnalis akan meningkat,” pungkas Rudianto.
Baca juga: Dewan Pers mengingatkan media agar tidak melupakan misi utamanya
Baca juga: Menkominfo optimistis industri pers akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional
Baca juga: FJPI: Harus selalu ada statuta minimal satu perempuan di Dewan Pers
Reporter: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023