By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Partai Negeri Daulat IndonesiaPartai Negeri Daulat Indonesia
  • Home
  • Profil Pandai
  • Pengurus
  • PPID
  •  PENDAFTARAN ANGGOTA
  • My Bookmarks
  • Hubungi Kami
Reading: Anggota DPR mempertanyakan penyebab turunnya harga sawit karena Ukraina
Share
Notification Show More
Latest News
Danrem 121/Abw: Awasi “jalan tikus” di batas RI-Malaysia
September 25, 2023
Kiat tetap sehat di tengah polusi udara dengan bantuan gawai
September 25, 2023
Jaksa hadirkan dua saksi di sidang perdana pemeriksaan saksi RAT
September 25, 2023
Pemprov Babel sampaikan empat raperda ke DPRD
September 25, 2023
Memanas, Niger Larang Pesawat Prancis masuk Wilayah Udaranya!
September 25, 2023
Aa
Aa
Partai Negeri Daulat IndonesiaPartai Negeri Daulat Indonesia
  • Beranda
    • PROFIL PANDAI
    • PPID
    • AD/ART PANDAI
    • PENGURUS
    •  PENDAFTARAN ANGGOTA
  • Berita
    • Politik
    • Hukum
    • Berita
    • Pemilu
    • Hiburan
    • Ekonomi
    • Teknologi
  • Bookmarks
    • Customize Interests
    • My Bookmarks
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Partai Pandai. All Rights Reserved.
Politik

Anggota DPR mempertanyakan penyebab turunnya harga sawit karena Ukraina

July 8, 2022
Updated 2022/07/08 at 11:57 AM
Share
SHARE

Sudah saatnya kebijakan DMO dan DPO dievaluasi, kelebihan pungutan dikurangi, ….

Jakarta (Partaipandai.id) – Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Sitorus mempertanyakan alasan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan terkait penurunan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan CPO karena dari Ukraina.

“Kalau Pak Luhut bilang karena Ukraina membuka keran ekspor bunga matahari dan memotong pajak ekspor, itu namanya pemborosan badan dan tidak bertanggung jawab,” kata Deddy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Politisi PDI-P ini menilai, anjloknya harga TBS pekebun akibat rusaknya rantai pasok terkait moratorium ekspor, mekanisme perizinan ekspor (PE) yang memakan waktu, kebijakan distribusi minyak goreng yang kacau, pungutan ekspor yang tinggi, dan keluar.

“Kekacauan ini menyebabkan harga TBS petani turun di bawah harga normal,” kata Deddy.

Ia kemudian menegaskan, “Jadi, jangan mencari kambing hitam tentang Ukraina karena harga keekonomian TBS dan CPO anjlok karena kapasitas tangki yang rendah. kelebihan muatan sehingga tidak mampu menampung TBS dan siklus CPO tidak bisa berjalan normal.”

More Read


Pengamat: Demokrat dukung Prabowo tak mengubah bursa cawapres

Kejar KKB, Kodam Cenderawasih kirim 100 personel ke Pegunungan Bintang
Anies-Muhaimin ziarah ke makam Pangeran Diponegoro di Makassar
Hary Tanoe puji Ganjar sosok pemimpin ideal saat lari pagi bersama
Misi pasukan perdamaian Polri ke Afrika Tengah

Deddy menjelaskan, pengelolaan CPO dan minyak goreng saat ini telah gagal total. Ekspor tertahan dan merugikan negara, perusahaan dirugikan karena kualitas CPO menurun dan petani kecil berteriak karena harga turun bebas.

Bahkan, pada saat itu tuntutan Harga global turun hampir 30 persen dan harga CPO terus turun di bawah harga ekonomi.

“Kenapa? Karena rantai pasok komoditas ini macet,” katanya.

Kondisi ini kemudian mendorong pasar global untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan mereka akan minyak nabati. Itu mengawali aliran minyak nabati selain minyak sawit di dunia, salah satunya minyak bunga matahari dari Ukraina.

“Jadi, masalahnya terletak pada berantakannya pengelolaan industri sawit di Indonesia, bukan semata-mata karena pengaruh global,” kata anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara itu.

Oleh karena itu, menurut Deddy, solusinya adalah memperbaiki rantai produk sawit, yakni memastikan pasokan dalam negeri tetap terjaga, baik volume maupun harga.

“Sudah saatnya kebijakan DMO dan DPO dievaluasi, pungutan berlebihan dikurangi, distribusi dan cadangan nasional terkendali dengan baik,” kata Deddy.

Baca juga: Gapki mengatakan sejumlah pabrik kelapa sawit telah berhenti beroperasi
Baca juga: Pemerintah Percepat Ekspor Kelapa Sawit untuk Tingkatkan Harga TBS

Reporter: Syaiful Hakim
Redaktur: D.Dj. Kliwantoro
Redaksi Pandai 2022

Sumber

You Might Also Like

Danrem 121/Abw: Awasi “jalan tikus” di batas RI-Malaysia

Pemprov Babel sampaikan empat raperda ke DPRD

Mahfud MD: Indonesia butuh generasi emas dari pesantren

Ilham Bintang harap Kongres XXV PWI jauh dari politik transaksional

Lantik penjabat kepala daerah di Jatim, ini pesan Khofifah

TAGGED: anggota, DPR, Harga, karena, mempertanyakan, penyebab, sawit, turunnya, Ukraina
Redaksi Pandai July 8, 2022
Share this Article
Facebook TwitterEmail Print
Previous Article 1975 merilis lagu baru “Part of the Band”
Next Article Startup perlu mempertahankan visi jangka panjang untuk menghadapi tantangan ekonomi
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda mungkin suka

Danrem 121/Abw: Awasi “jalan tikus” di batas RI-Malaysia

September 25, 2023

Pemprov Babel sampaikan empat raperda ke DPRD

September 25, 2023

Mahfud MD: Indonesia butuh generasi emas dari pesantren

September 25, 2023

Ilham Bintang harap Kongres XXV PWI jauh dari politik transaksional

September 24, 2023
about us

Partai Negeri Daulat Indonesia, membawa Indonesia lebih berdaulat dengan rendah hati.

© Partai Pandai. All Rights Reserved.

Gabung Bersama Kami!

Bersama Partai Pandai, Negeri menjadi berdaulat sepenuhnya.

DAFTAR SEKARANG JUGA!!!

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?