Anggota DPR mengingatkan panitia haji untuk menyiapkan strategi darurat ke depan

Jakarta (Partaipandai.id) – Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq mengingatkan pemerintah, khususnya penyelenggara haji, untuk menyiapkan strategi darurat ke depan untuk mengantisipasi masalah yang terjadi di luar perencanaan.

Ia mengatakan, strategi darurat itu penting agar insiden haji yang pernah terjadi sebelumnya tidak terulang kembali.

“Karena kita tidak tahu pernah ada tragedi yang terjadi di Mina atau di Ka’bah ketika runtuh derek. Sekarang tahun ini di Muzdalifah,” kata Maman Imanul Haq dalam siaran tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mencontohkan kejadian di Muzdalifah yang terjadi pada musim haji tahun ini yang bisa menjadi pelajaran bagi panitia haji ke depan.

Rombongan jamaah haji Indonesia tahun ini mengalami penundaan keberangkatan yang cukup lama dari Muzdalifah ke Mina. Maman menjelaskan, umumnya jemaah hanya menunggu 1-2 jam, tapi tahun ini bisa sampai 10 jam.

“Terkait strategi darurat, kita harus memikirkan dari satu lokasi ke lokasi lain, dimana penumpukan jamaah seperti di Arafah, Muzdalifah, dan Mina memang harus menjadi pemikiran yang lebih sistematis dan bisa dilakukan dengan cepat karena ini menyangkut nyawa manusia,” ujar Dia.

Maman mengingatkan panitia haji untuk lebih memperhatikan kondisi jamaah lanjut usia Indonesia.

Menurut Maman, prioritas Indonesia untuk jemaah lanjut usia harus dikomunikasikan kepada otoritas di Arab Saudi.

Baca juga: Jamaah berduyun-duyun ke Masjidil Haram, lakukan Tawaf Ifadah hari ini
Baca juga: Kementerian Kesehatan memfasilitasi safari wukuf bagi peserta haji yang sakit

“Jadi, keramahan lansia harus diingatkan kepada Pemerintah Arab Saudi bahwa harus menyiapkan banyak puskesmas, posko darurat, dan menyiapkan yang terbaik untuk lansia, termasuk misalnya strategi lansia datang terakhir pulang dulu. ,” dia berkata.

Ia memberi catatan kepada panitia haji Indonesia bahwa mereka tidak bekerja secara profesional. Menurutnya, pemerintah harus mengevaluasi kinerja panitia haji agar jika ada yang tidak bekerja secara profesional, tidak perlu direkrut lagi di kemudian hari.

“Yang tidak profesional, dicoret, jangan diajak. Kemudian yang profesional ditempatkan pada posisi yang tepat,” kata Maman.

Terkait situasi di Muzdalifah, Kemenag RI menjelaskan, keterlambatan tersebut antara lain karena kemacetan di jalur tersebut. taraddi (pesawat ulang-alik) bus yang membawa jamaah dari Muzdalifah ke Mina.

Jalur ini banyak dilalui jamaah haji dari berbagai negara lain yang akan melempar batu setibanya di Mina. Sehingga terjadilah kemacetan.

“Melacak taraddi sejak pagi sudah penuh sesak dengan bus yang menjemput jemaah. Selain itu, banyak jamaah yang memilih jalan kaki. Kondisi ini menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jamaah di Muzdalifah,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Hilman Latief dalam siaran tertulis.

Apapun situasinya, ia memastikan panitia penyelenggara haji langsung terjun ke lapangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Alhasil, jemaah yang macet bisa berangkat bertahap dari Muzdalifah ke Mina.

Jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, pada hari Minggu memadati Masjidil Haram untuk sholat dan Tawaf Ifadah yang merupakan rangkaian rukun haji.

Hilman Latief berpesan agar jemaah yang kelelahan menunda Tawaf Ifadah di Masjidil Haram dan istirahat di hotel.

Pemberita: Genta Tenri Mawangi
Editor: Herry Soebanto
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *