Jakarta (Partaipandai.id) – Wakil Ketua IV Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Marshall Pribadi menyoroti pentingnya implementasi Tata Kelola, Risiko, Kepatuhan (GRC) baik untuk layanan financial technology (fintech/ tekfin) Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pengguna yang tinggi (pengguna) hingga transaksi menggunakan layanan keuangan digital untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Baca juga: DANA meningkatkan batas nilai saldo dan transaksi uang elektronik
“Kami telah fokus sejauh ini pada tekfin dapat membantu strategi nasional Indonesia untuk meningkatkan akses layanan keuangan, dan selama 5-6 tahun terakhir kami cukup berhasil mencatat pertumbuhan industri tekfin dan adopsi sangat baik,” kata Marshall, Jumat (8/7).
“Selanjutnya, dalam waktu singkat, layanan tekfin juga memiliki volume pengguna banyak, banyak transaksi, dan ini perlu diimbangi dengan tata kelola, risiko, dan kepatuhan bagus,” tambahnya.
Sebagai informasi, GRC merupakan konsep yang komprehensif dalam mengintegrasikan penerapan Manajemen Risiko, Tata Kelola Organisasi yang Baik, dan Kepatuhan/Kepatuhan.
GRC secara formal didefinisikan sebagai referensi singkat untuk keterampilan kritis yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi saat menghadapi ketidakpastian dan bertindak dengan sikap integritas.
Baca juga: Verifikasi cepat dan aman sangat penting seiring pertumbuhan perbankan digital
Lebih lanjut Marshall mengatakan selain penerapan GRC yang baik, para pelaku industri fintech juga diharapkan dapat terus meningkatkan keamanan siber dalam layanannya guna melindungi data serta memberikan kenyamanan dan kepercayaan digital. (salib digital) untuk penggunanya.
“tekfin menjadi target yang menarik untuk kejahatan dunia maya Dan seterusnya. Di sisi lain, peluang bisnis di bidang fintech juga terbuka tidak hanya untuk bisnis besar tetapi juga untuk bisnis besar memulai yang baru memulai,” jelas Marshall.
“Lebih-lebih lagi (memulai) dengan modal terbatas dan fokus utamanya adalah pertumbuhan“Di sinilah kita membangun industri tidak hanya dengan cepat, tetapi juga membuat layanan keuangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat,” tambahnya.
Ia berharap para pelaku industri tekfin dan di bawah payung asosiasinya dapat memiliki kesadaran untuk meningkatkan sistem keamanan di platform mereka.
“Semoga ini dapat meningkatkan kesadaran anggota untuk memiliki personel yang profesional dan bersertifikat untuk keamanan sistemnya masing-masing,” kata Marshall.
Baca juga: Menko Airlangga bertemu AMTD Group untuk mendorong investasi di sektor keuangan
Baca juga: PT Jalin mencatat pertumbuhan dua digit untuk tahun 2021
Baca juga: Kemenko Perekonomian dorong UMKM maju ke kelas melalui KUR Fintech Festival
Wartawan: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022