Jakarta (Partaipandai.id) – Grup K-Pop hari ini Ateez sudah siap kembali dengan perilisan mini album kedelapan “The World EP.1: Movement”, yang menandai awal baru setelah seri “Treasure” dan “Fever”.
Baca juga: ATEEZ akan melakukan tur dunia bertajuk “The Fellowship: Break The Wall”
“Album ini menggambarkan perjuangan Ateez untuk membangunkan orang-orang yang hidup dalam siklus kehidupan yang terus menerus seperti mesin tanpa merasakan emosi tertentu melalui tarian, musik, dan seni,” kata salah satu anggota Ateez, Mingi, saat itu. memamerkan dikutip dari Yonhap, Jumat.
Judul lagu album “Guerrilla” mendorong orang untuk menerobos ‘dinding’ dan mengubah kehidupan orang-orang yang diatur dengan ketat saat ini yang tidak dapat merasakan emosi seperti cinta, kesedihan, atau kegembiraan.
Lagu lain dari album ini adalah “Propaganda”, “Sector 1”, “cyberpunk”, “The Ring”, “WDIG (Where Do I Go)”, dan “New World”.
Hongjoong sang pemimpin grup mengatakan bahwa Ateez berusaha keras untuk menciptakan lagu yang sangat berbeda dari diskografi mereka.
“Semuanya mulai dari koreografi hingga menyanyi dan penataan gaya adalah pengalaman yang menantang bagi kami,” tambah Hongjoong.
Saat ini, album “The World EP. 1: Movement” telah mengumpulkan 1,1 juta kopi dari masa lalu pesan terlebih dahulur. Angka ini memecahkan rekor pribadi Ateez yang sebelumnya dipegang oleh mini album ke-7 “ZERO: FEVER Part.3” yang pesan terlebih dahulusebanyak 810 ribu eksemplar.
Anggota Ateez lainnya, San, mengatakan bahwa dengan penjualan album melebihi satu juta pesan terlebih dahulu itu, menandakan bahwa Ateez harus berusaha lebih keras untuk mempersembahkan yang terbaik untuk para penggemarnya.
“Saya pikir kami harus berusaha lebih keras untuk melakukan yang lebih baik di masa depan agar tidak ketinggalan. Kami akan terus menunjukkan penampilan hebat,” katanya.
Baca juga: ATEEZ akan merilis mini album Jepang kedua “Beyond: Zero”
Baca juga: ATEEZ mengungkapkan kegembiraan akhirnya tampil di London selama pandemi
Baca juga: Wooyoung ATEEZ akan melewatkan konser kedua di Eropa karena cedera
Penerjemah: Suci Nurhaliza
Redaktur: Ida Nurcahyani
Redaksi Pandai 2022