Kader PDI Perjuanga se-Surabaya mengaku siap bergerak dan menunggu instruksi untuk merespons kejadian tersebut.
SURABAYA, Partaipandai.id – Peristiwa pembakaran bendera PDI-P saat aksi penolakan Rancangan Undang-Undang tentang Ideologi Pancasila (RUU-HIP) oleh sekelompok massa mengatasnamakan PA 212 di Jakarta, ditanggapi oleh kader partai politik berlambang putih. logo moncong banteng di surabaya.
Kader PDI Perjuanga se-Surabaya mengaku siap bergerak dan menunggu instruksi untuk menangani kejadian tersebut. Ketua DPC PDIP Adi Sutarwijono menegaskan pihaknya (DPC PDIP Surabaya) sudah mengeluarkan pernyataan sikap. Setiap pernyataan sikap.
Mengutuk keras pembakaran bendera PDI-P saat aksi massa. Peristiwa tersebut telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, merusak kehidupan demokrasi dan hak asasi manusia, serta ketertiban hukum. “Juga pada akhirnya merupakan serangan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi yang telah mendapatkan amanah rakyat pada Pemilu 2019,” kata Adi yang juga Ketua DPRD Surabaya, Jumat (26/6).
Selain itu, lanjutnya, pembakaran bendera PDI-P dan penyerangan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi telah memicu kemarahan yang meluas di kalangan seluruh kader PDI-P. Namun pimpinan diinstruksikan untuk menempuh jalur hukum.
”Oleh karena itu, kami mendesak polisi untuk menangkap semua pelaku dan dalang pembakaran bendera kami, PDI-P. Mereka telah memecah belah kesatuan bangsa. Agar kejadian itu tidak berlarut-larut di kemudian hari, dengan mengulangi hinaan serupa,” kata Adi.
Pernyataan sikap selanjutnya adalah menginstruksikan kepada seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan yang ada di Kota Surabaya untuk mentaati dan mengikuti perintah harian Ketua Umum PDI-P, Hj Megawati Soekarnoputri, tertanggal 25 Juni 2020.
Kepada seluruh pengurus, kader, anggota dan simpatisan, lanjut Adi, untuk terus memperkuat konsolidasi. ”Jangan terprovokasi dengan provokasi pihak lain. Tidak bertindak sendiri. Sebaliknya, patuhi perintah pimpinan partai. Kami tetap waspada dan siap, kapan saja, untuk bergerak.
Sikap lainnya adalah meminta pengurus, kader, anggota dan simpatisan untuk mengibarkan bendera PDIP di rumahnya masing-masing. ”Kami mengibarkan bendera partai sebagai tanda keberadaan kami untuk tetap berdiri dan berkibar, yang dijaga oleh seluruh kader,” kata Adi.
Adi menambahkan, PDIP selalu percaya bahwa kebenaran pada akhirnya akan menang, ”Satyam Eva Jayate, seperti yang dikatakan Raden Wijaya pada 1293,” pungkasnya. (lan/n)