Jakarta (Partaipandai.id) – Kepala Badan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdhani mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memerangi tindak pidana perdagangan orang.
“Komitmen negara melalui BP2MI akan memerangi mafia perdagangan orang melalui modus mempekerjakan orang atau anak bangsa di luar negeri,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Benny usai BP2MI Surabaya, Jawa Timur, gagal menggagalkan 29 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) ke Timur Tengah.
“Selaku Kepala BP2MI saya mengucapkan terima kasih kepada BP2MI Surabaya yang telah bekerja keras mencegah kepergian 29 PMI dari tangan bandit yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia mengatakan, 29 CPMI tersebut saat ini diamankan di Kantor Unit BP2MI Surabaya. Benny mengatakan mereka akan dikembalikan ke daerah masing-masing dan akomodasi ditanggung oleh BP2MI.
Sementara itu, Kepala BP2MI Surabaya Pipit Wulandari mengatakan Tim BP2MI mengamankan 29 CPMI di shelter Jalan Tembok Dukuh 5 Nomor 75 Surabaya.
Baca juga: BP2MI menyebut TPPO sulit dipidana maksimal karena berbeda visi hukum
Baca juga: Kepala BP2MI mengawasi kasus TPPO calon TKI
Pipit mengatakan, informasi keberangkatan 29 CPMI ke Timur Tengah merupakan tindak lanjut laporan yang diterima Tim BP2MI Surabaya dari BP2MI Sultra.
“Tim BP2MI bersama Intelkam Polda Jatim langsung bergerak cepat ke lokasi. Hasilnya, 29 PMI berhasil diamankan,” ujarnya.
Ke-29 CPMI tersebut merupakan ibu-ibu yang berasal dari NTB sebanyak 15 orang, Jawa Barat 7 orang, Sulawesi Tenggara 4 orang, Jawa Tengah 1 orang, dan Lampung 1 orang.
CPMI Sultra, Isnawati, mengaku tidak mengetahui akan dipekerjakan di Timur Tengah melalui jalur nonprosedural.
Dia mengungkapkan, saat didekati oleh pihak yang mengaku distributor PMI, mereka akan dipekerjakan melalui jalur resmi.
“Oleh karena itu, atas nama semua teman saya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada negara yang telah membantu kami,” katanya.
Wartawan: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023
