Yogyakarta (Partaipandai.id) – Sekretaris Pribadi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Achmad Uzair mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan komitmen pemerintah untuk pemerataan pembangunan.
“Kebijakan transfer IKN ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah untuk membenahi kesenjangan pembangunan antar daerah,” ujarnya dalam acara tersebut. Simposium Ideologi Negara dan Konferensi Internasional Humaniora Digital 2022 di Institut Teknologi Bandung, dikutip dari keterangan tertulis BPIP di Yogyakarta, Sabtu.
Menurutnya, salah satu tantangan Visi Indonesia Maju 2045 adalah belum meratanya pembangunan. Di tingkat daerah, hal ini antara lain ditunjukkan oleh perbedaan indeks pembangunan manusia yang tajam antara daerah di Jawa dan luar Jawa.
“Kesenjangan ini terjadi karena dalam sejarah kebijakan pembangunan infrastruktur di luar Jawa kurang mendukung,” ujarnya.
Uzair, lulusan Erasmus University di Belanda dan Flinders University di Australia dengan spesialisasi analisis kebijakan publik ini mengatakan, pemerataan pembangunan merupakan salah satu tantangan terpenting yang dihadapi Indonesia saat ini.
“Jarak yang cukup jauh antara nilai pembangunan manusia Kota Yogyakarta dan Kabupaten Nduga, Papua, serta terbatasnya akses komunikasi digital yang dihadapi oleh lebih dari 94 juta orang di berbagai pelosok merupakan tantangan pemerataan pembangunan yang harus dimitigasi oleh pemerintah,” dia berkata.
Uzair juga mengatakan, tantangan nasional harus menjadi dasar transformasi kebijakan dengan mengoptimalkan manfaat dari pembangunan yang ada, seperti konsep Society 5.0 yang digagas oleh Pemerintah Jepang.
Menurut Uzair, gagasan Society 5.0 berangkat dari perlunya refleksi terhadap perkembangan teknologi dan perannya dalam menjawab tantangan masyarakat Jepang.
“Jepang menghadapi tantangan khusus, seperti penurunan angka kelahiran, populasi yang menua, dan meningkatnya biaya jaminan sosial. Untuk mengubah kebijakan yang berorientasi mengatasi tantangan tersebut, Jepang memunculkan konsep Society 5.0,” ujarnya.
Menurutnya, visi Indonesia 2045 merupakan konsep serupa yang berupaya mengatasi tantangan nasional.
Konferensi yang terselenggara atas kerjasama Badan Pengembangan Ideologi Pancasila dan Institut Teknologi Bandung ini dibuka oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi pada Kamis (3/11) dan ditutup pada Sabtu (5/11).
Reporter: Hery Sidik
Redaktur: Didik Kusbiantoro
Redaksi Pandai 2022