Jakarta (Partaipandai.id) – Aliansi Perangkat Lunak global BSA mengumumkan peluncuran saluran bantuan di seluruh Asia Tenggara untuk membantu bisnis di industri rekayasa, infrastruktur, dan konstruksi mengatasi tantangan terkait kepatuhan hak cipta perangkat lunak.
“Alasan utama kami meluncurkan layanan dukungan adalah karena perangkat lunak asli dan berlisensi adalah kunci keamanan siber,” kata Direktur Senior BSA Tarun Sawney dalam sebuah pernyataan Selasa.
Baca juga: Alasan BSA meminta perubahan aturan komputasi awan
Keputusan BSA untuk meluncurkan layanan dukungan mengikuti laporan tentang “pembajakan hantu”, di mana pihak berwenang melaporkan bahwa profesional desain yang bekerja dari rumah secara ilegal mengakses perangkat lunak ilegal di kantor mereka saat bekerja dari jarak jauh pada desain teknik, proyek konstruksi. , dan animasi.
Layanan bantuan BSA sendiri kini telah tersedia di Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand.
Di Indonesia, para profesional yang bekerja di industri desain disarankan untuk menghubungi +6281281982590 untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses yang dapat dilakukan perusahaan mereka untuk meningkatkan kepatuhan lisensi perangkat lunak.
Dengan menghubungi nomor ini, perusahaan dapat berbagi informasi dan terhubung dengan pakar lisensi perangkat lunak yang dapat membantu memastikan bahwa perusahaan menggunakan pendekatan kepatuhan perangkat lunak yang tepat, dan memastikan bahwa perusahaan memiliki lisensi yang sesuai untuk bekerja secara legal dan efektif.
Di sisi lain, pada awal Juni, polisi Ekonomi dan Kejahatan Dunia Maya di Thailand melaporkan penggerebekan di sebuah studio animasi di Bangkok yang membuat konten hiburan untuk platform siaran global.
Sementara petugas menjalankan surat perintah penggeledahan karena melanggar undang-undang hak cipta perangkat lunak, mereka menyaksikan pekerja di studio dari jarak jauh menggunakan komputer di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan desain.
Perusahaan memiliki 20 komputer di kantornya, 15 di antaranya berisi program Autodesk Maya tanpa izin yang digunakan untuk efek khusus film dan animasi. Nilai total perangkat lunak tanpa lisensi hampir 200 ribu dolar AS.
Menurut BSA, para pemimpin bisnis harus mengambil pendekatan proaktif dalam mengelola aset perangkat lunak untuk perusahaan mereka. Ini termasuk komunikasi kepada anggota staf mengenai prosedur dan proses penggunaan perangkat lunak, serta arahan yang jelas untuk menghindari penggunaan perangkat lunak ilegal.
Perusahaan besar didorong untuk menerapkan program Manajemen Aset Perangkat Lunak untuk memastikan kepatuhan.
Baca juga: Tips aman selama WFH, pastikan menggunakan software yang legal
Baca juga: LPEM FEB UI memberikan tiga rekomendasi terkait BSA
Baca juga: BSA: Pengguna software bajakan di Indonesia tertinggi di Asia Pasifik
Wartawan: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022