Tual, Maluku (Partaipandai.id) – Sejumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berada di Tual, Maluku menyambut antusias program internet mandiri untuk pedesaan yang digagas Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. (Kemenkominfo).
Antusiasme itu terlihat dalam kegiatan sosialisasi program yang digelar BAKTI di Desa Ohoi Lebetawi, Tual, Maluku, Sabtu (22/10). Acara ini diikuti oleh sekitar 20 peserta yang merupakan perwakilan dari BUMDes dan perangkat desa di Tual.
Staf Ahli Bidang Telekomunikasi dan Layanan Informasi Badan Usaha II BAKTI Kemenkominfo Budi Setiadi mengatakan, program kemitraan BUMDes hadir untuk memberikan peluang bagi BUMDes menjadi penyedia layanan internet.
“Jadi jika selama ini kita menjadi konsumen, melalui program ini BUMDes bisa menjadi penyedia layanan internet,” kata Budi dalam paparannya.
Melalui program ini, BAKTI berupaya memfasilitasi BUMDes di Tual untuk bekerjasama dengan penyedia jasa internet (ISP) dalam menyediakan jaringan internet di desa-desa.
Baca juga: Satelit SATRIA-1 dapat meningkatkan sinyal BTS 4G di kawasan kawasan 3T
Baca juga: BAKTI Kemenkominfo optimis bisa capai target 7.000 BTS pada 2024
Tual dipilih sebagai salah satu lokasi sosialisasi program karena kota ini termasuk dalam proyek Palapa Ring sehingga akses infrastruktur telekomunikasi sudah tersedia.
Budi menjelaskan, BUMDes yang berminat mengikuti program tersebut harus terlebih dahulu mengajukan surat minat kepada BAKTI. Nantinya, BAKTI akan melakukan survei dan penilaian untuk menentukan kelayakannya.
BUMDes yang telah dinyatakan layak akan difasilitasi untuk menjalin kerjasama dengan ISP. Kerjasama dilakukan secara tripartit antara BAKTI, BUMDes, dan ISP.
Setelah kerjasama terjalin, BUMDes wajib menyediakan modal usaha. Modal tersebut akan digunakan ISP untuk membangun infrastruktur jaringan internet hingga masuk desa.
Akses internet yang telah tersedia kemudian dikomersialkan kepada masyarakat desa. Keuntungan yang diperoleh dari komersialisasi layanan internet akan menjadi milik BUMDes dan ISP dengan pembagian yang diatur sesuai kesepakatan.
Budi mengatakan program kemitraan BUMDes untuk internet mandiri di pedesaan akan menjawab dua tantangan sekaligus, yaitu meningkatkan layanan internet di pedesaan dan memberikan peluang bisnis bagi BUMDes untuk mendapatkan keuntungan.
“Jadi BUMDes ini akan berusaha bekerja sama dengan ISP untuk menjalankan kegiatan usaha jasa untuk mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Para peserta menyambut positif program yang ditawarkan BAKTI. Direktur BUMDes Desa Ohoi Tahit Tamrin Renwarin mengatakan, program kemitraan BUMDes memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat desa.
Selain memberikan manfaat untuk meningkatkan pendapatan desa, program ini juga menjawab kebutuhan desa akan konektivitas internet.
Keberadaan internet, kata dia, akan mendukung berbagai aktivitas di masyarakat, seperti ekonomi dan pendidikan.
Apalagi layanan yang dihadirkan dalam program ini adalah internet sehingga bisa digunakan selama satu bulan dalam sekali pembelian. Selain itu, harga yang ditawarkan juga bisa lebih terjangkau.
“Selama ini kita beli kuota internet dua minggu. Kalau beli sekali bisa sampai satu bulan. Harganya juga lebih murah. Jadi ini bisa dipakai untuk jualan online, untuk anak sekolah juga. mudah,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Perangkat Desa Kenara, Udin Sermaf. Ia berharap program tersebut bisa segera menjangkau desanya sehingga masyarakat bisa mendapatkan konektivitas internet yang stabil dan berkualitas.
“Lebih cepat lebih baik. Kami sangat mendukung. Desa kami sudah lama kesulitan mengakses internet. Dengan ini, anak-anak kami di desa bisa menggunakan internet untuk sekolah, untuk sains,” katanya.
Baca juga: BAKTI mengadakan kompetisi literasi digital untuk memeriahkan Festival Meti Kei
Baca juga: Infrastruktur yang dipercepat untuk mendukung inklusi teknologi
Baca juga: Akses digital untuk semua
Reporter: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosario Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022
