memuat…
Muhammad Fauziuddin Faiz. Foto/Khusus
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN KH Achmad Shiddiq dan Ketua LTNNU Jember
Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU) resmi berdiri di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Senin, 6 Februari 2023. Peresmian satu-satunya Badan Usaha Milik NU ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) Alissa Wahid.
Nantinya, BUMNU ini akan menjadi percontohan dan direplikasi di beberapa titik di seluruh Indonesia dengan target 250 badan usaha di bawah Nahdlatul Ulama. BUMNU ini berbentuk toko grosir, yang nantinya dapat menjadi pilihan strategis bagi organisasi sosial keagamaan seperti Nahdlatul Ulama untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan kemampuan operasionalnya.
Dengan mendirikan BUMNU, Nahdlatul Ulama dapat mengembangkan sumber keuangan dan sumber daya lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui toko grosir tersebut, BUMNU dapat mensuplai sembako kepada masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau dan menjalin hubungan baik dengan para pedagang di sekitarnya, khususnya pedagang dari masyarakat Nahdliyin.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Baca juga: Pemerintah Dukung Nahdlatul Ulama Bentuk Badan Usaha Milik NU
Namun, BUMNU mungkin menghadapi tantangan dalam bersaing dengan badan usaha besar yang sudah mapan di pasar. Mereka perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti kepercayaan dan loyalitas masyarakat, kualitas produk dan layanan yang diberikan, serta kemampuan mereka untuk merespon perubahan pasar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. BUMNU juga dapat memanfaatkan inovasi dan kecepatan dalam menjalankan operasional usahanya serta menjalin kemitraan dengan badan usaha besar atau organisasi lain untuk memperluas jangkauan pasar dan mengurangi risiko.
Meskipun demikian, kehadiran BUMNU dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan turut memperkuat identitas dan cita-cita sosial Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, mendirikan badan usaha seperti BUMNU dapat menjadi pilihan strategis bagi organisasi sosial keagamaan seperti Nahdlatul Ulama untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan memperkuat keberlangsungan operasionalnya.
Perwujudan Kemandirian Ekonomi NU dan Nahdliyin
Tagline penyambutan acara peringatan seabad NU kemarin, yakni “Memberdayakan Nahdlatul Ulama Menyongsong Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru” yang dikobarkan PBNU bukan sekadar seremoni dan formalitas. Rasionalisasi dan aktualisasi tema ini telah disusun dan dimatangkan dalam rangkaian acara kongres melalui program kemandirian organisasi.
Memang, mandiri atau otonom merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi sebuah organisasi. Organisasi mandiri memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, mengelola sumber daya, dan menjalankan operasinya secara efektif tanpa terlalu mengandalkan orang atau pihak lain di luar organisasi.