Kominfo memiliki tugas untuk menjaga ruang digital tetap sehat
Jakarta (Partaipandai.id) – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate membenarkan hal tersebut Tim Respons Insiden Keamanan Komputer (CSIRT) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berupaya menjaga keamanan ruang digital secara optimal.
“Kominfo memiliki tugas untuk menjaga ruang digital tetap sehat. Tidak hanya pada saat-saat tertentu tetapi di seluruh kehidupan di ruang digital setiap saat. Kominfo telah menyiapkan atau melengkapi peralatannya, tambah drone dunia maya, bersiaplah tanggapan timnya. Itu sudah ada,” kata Johnny G.Plate dalam konferensi pers, Rabu.
Dengan kondisi ruang digital yang semakin inklusif, ancaman tidak dapat disangkal, termasuk yang terkait dengan berita palsu dan hoaks. Berkaca pada tantangan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya meningkatkan tidak hanya infrastruktur tetapi juga talenta digital.
Baca juga: Menkominfo menyebutkan pentingnya mengembangkan ketahanan siber
Dari segi infrastruktur dan alat, kecanggihan teknologi drone Cyberspace telah ditingkatkan sehingga dapat lebih cepat mendeteksi dan menangkal hoax sebagai ancaman keamanan ruang digital negara.
“Jadi teknologi Kominfo lebih ditingkatkan lagi peralatannya dan semoga bisa membantu tidak hanya yang berhubungan dengan abjad tetapi juga yang numerik, sehingga mereka bisa membaca baik huruf maupun angka,” kata Johnny.
Selain itu, Kemenkominfo juga memastikan komunikasi dengan platform digital seperti media sosial yang kini marak digunakan di Indonesia terus terjalin.
Berdasarkan laporan Data Report, di Indonesia terdapat 370,1 juta pengguna smartphone yang terkoneksi dengan internet.
Tingginya penggunaan internet ini tentunya membuat akses media sosial tentu semakin berkembang dan banyak orang yang mudah terpapar banyak konten, termasuk hoax atau berita palsu.
Baca juga: Kominfo menyebutkan tiga perhatian khusus pada keamanan siber nasional
Oleh karena itu, komunikasi dan kerjasama dengan platform media sosial di tanah air perlu terus dilakukan untuk meminimalisir potensi penyebaran hoax melalui media sosial.
“Kami berkomunikasi secara teratur dengan platform digital dan kami meminta semua platform digital, bukan hanya teknologi perusahaan global maupun lokal untuk terus memelihara sistem. Melengkapi sistem dengan teknologi keamanan dan enkripsi yang baik, kuat, dan tim merespon dengan cepat,” kata Johnny.
Jangan lupa, Johnny juga menghimbau kepada masyarakat peretas yang sering melakukan kejahatan siber atau peretasan agar tidak lagi melakukan hal yang sama, terutama menjelang tahun politik 2024.
Hal ini karena peretasan atau cybercrime tidak menguntungkan bangsa Indonesia dan justru merusak persatuan dan kesatuan negara.
“Mari kita jaga ruang digital kita, jaga ruang komunikasi agar masyarakat bisa mengikuti, menghadapi, dan menikmati pemilu. Itu tugas kita bersama, jangan sampai pemilu dibayangi ketakutan,” pungkas Johnny.
Baca juga: Kominfo: Regulasi keamanan siber mendorong UMKM memanfaatkan ruang digital
Baca juga: Indonesia bahas keamanan siber di WEF
Baca juga: Keamanan siber adalah pilar penting keberhasilan transformasi digital
Reporter: Livia Kristianti
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022