Dengan bantuan HIMARS Amerika, Ukraina menolak untuk melakukan gencatan senjata dengan Rusia

Memuat…

Ukraina telah menolak pembicaraan tentang gencatan senjata dengan Rusia setelah dibantu oleh sistem roket canggih HIMARS Amerika Serikat. Foto/REUTERS

KIEV Ukraina menolak wacana gencatan senjata dengan Rusia setelah dibantu oleh sistem roket canggih HIMARS pasokan Amerika Serikat (AS).

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan gencatan senjata tanpa Ukraina merebut kembali wilayah yang dikuasai pasukan Rusia hanya akan memperpanjang perang.

Penolakan Zelensky terhadap gencatan senjata dijelaskan dalam sebuah wawancara dengan Jurnal Wall Street pada Jumat (22/7/2022).

Dia memperingatkan bahwa gencatan senjata yang akan memungkinkan Rusia untuk mempertahankan wilayah Ukraina yang direbut sejak invasi pada Februari hanya akan mendorong konflik yang lebih luas.

Lebih dari itu, katanya, gencatan senjata juga memberi kesempatan kepada Moskow untuk mengisi kembali dan mempersenjatai kembali pasukannya untuk putaran perang berikutnya.

Baca juga: Rusia Hancurkan 4 HIMARS Amerika dengan Rudal Presisi Tinggi

Zelensky kemudian membual tentang Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok AS, dengan mengatakan; “Pasokan HIMAS West, sementara membuat perbedaan materi, jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan Ukraina untuk membalikkan keadaan.”

“Membekukan konflik dengan Federasi Rusia berarti jeda yang memberi Federasi Rusia istirahat untuk beristirahat,” kata Zelensky.

“Orang-orang percaya bahwa semua wilayah harus dibebaskan terlebih dahulu, dan kemudian kita dapat bernegosiasi tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana kita dapat hidup di abad-abad mendatang,” katanya.

“Kebutuhan yang lebih mendesak adalah sistem pertahanan udara yang dapat mencegah Rusia menghujani rudal jarak jauh di kota-kota damai, ratusan mil dari garis depan,” tambah Zelensky.

Mengacu pada perjanjian yang ditandatangani dengan Rusia untuk membuka kembali ekspor biji-bijian, Zelensky mengatakan, “Konsesi diplomatik ke Moskow dapat menstabilkan pasar, tetapi hanya akan memberikan jeda dan bumerang sementara di masa depan.”

Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan penting pada hari Jumat untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk ekspor biji-bijian, meningkatkan harapan bahwa krisis pangan internasional yang diperburuk oleh invasi Rusia dapat dikurangi.

(menit)

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *