Jakarta (Partaipandai.id)) – Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menilai, warisan proklamator Indonesia Soekarno harus dilestarikan dan dilestarikan oleh masyarakat.
Djarot mengatakan membuka diskusi publik dengan tema “Bung Karno: Arsitek Kemerdekaan Bangsa” yang diadakan secara terbuka. hibrida di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, Minggu.
“Apapun yang diturunkan Bung Karno kepada kita semua, menjadi tanggung jawab kita, terutama generasi muda, untuk mengambil api, mengambil semangat, kemudian mengaktualisasikannya dalam kondisi dan tantangan apa ke depan,” kata Djarot.
Dijelaskannya, Bung Karno adalah arsitek kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia. Di Indonesia, Bung Karno meluncurkan landasan pertama, yaitu ideologi Pancasila.
Baca juga: Puan bercerita tentang Bung Karno yang bisa menjembatani bangsa
Djarot mengatakan, dengan ideologi Pancasila, karakter terbentuk. Dengan karakter ini, seseorang menjadi manusia seutuhnya.
“Ketika Anda kehilangan karakter Anda, Anda kehilangan segalanya, Anda tidak menjadi manusia seutuhnya, Anda tidak memiliki karakter, Anda tidak memiliki kepribadian yang kuat, Anda tidak memiliki semangat juang yang menyala-nyala dan Anda tidak’ Tidak paham dilahirkan sebagai bangsa,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hadir dalam diskusi tersebut Arsitek dan Peneliti Karya Arsitektur Bung Karno, Dr. Ir. Yuke Ardhiari, MT, Ketua DPP PDIP Hamka Haq, Ketua Panitia Bulan (BBK) Bung Karno 2022 Andreas Hugo Pareira, Ketua Panitia Acara Agustina Wilujeng, Sekretaris BKN Pusat PDIP Rano Karno, dan sejumlah kader PDIP lainnya.
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani hadir secara online. Acara ini juga dimeriahkan oleh Harvey Malaiholo dan Lita Zein.
Sementara itu, Peneliti Arsitektur Bung Karno, Dr. Ir. Yuke Ardhiari, mengatakan karya-karya Bung Karno juga menghiasi gedung-gedung megah di Indonesia.
Gelora Bung Karno, Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal, Monumen Selamat Datang, Gedung Conefo DPR RI adalah bagian kecil dari bangunan yang digagas oleh Putra Sang Fajar di Jakarta.
Yuke mengatakan Gelora Bung Karno merupakan warisan Prolamator Indonesia untuk menunjukkan kehebatan Indonesia di bidang olahraga.
“Dia (Bung Karno) mengatakan ingin gedung olahraga terbesar di Asia Tenggara yang belum pernah ada sebelumnya. Bung Karno bilang saya hanya ingin podium dan penonton tidak terkena hujan dan panas ketika mereka berada di sana. Mereka semua harus ‘ happy’, pasti merasa nyaman di arena,” kata Yuke.
Yuke menjelaskan, Bung Karno juga menggagas Hotel Kempinski yang saat itu sangat megah. Bung Karno, kata dia, ingin hotel itu digunakan untuk menampung delegasi internasional peserta Asian Games 1962.
“Dan, sebagai bagian dari percepatan pariwisata Indonesia,” kata Yuke.
Tak hanya itu, Bung Karno juga memprakarsai pembangunan Masjid Istiqlal yang letaknya bersebelahan dengan Gereja Katedral. Bung Karno, kata Yuke, menginginkan Istiqlal menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara.
“Untuk Jakarta sendiri diperkirakan sejak menjadi presiden setidaknya sudah ada sepuluh karya yang tercatat dalam proyek Mercusuar Bung Karno. Tapi itu di luar proyek pemerintah saat itu. Proyek Mercusuar adalah proyek kemegahan Indonesia, ” ucap Yuki.
Baca juga: BMI memperingati bulan Bung Karno dengan menggelar Konser untuk Sukacita
Baca juga: Greysia Polli mengajak generasi muda untuk meneruskan cita-cita para pendiri bangsa
Reporter: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Redaksi Pandai 2022