Proyek frontage road (FR) Sidoarjo diharapkan segera selesai. Karena FR sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan di jalan dari Waru ke Buduran. Namun, pengembangan FR menemui masalah.
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net – Proyek Frontage Road (FR) Sidoarjo diharapkan segera selesai. Karena FR sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan di jalan dari Waru ke Buduran. Namun, pengembangan FR menemui masalah.
Mulai dari pembebasan lahan dan proses hibah yang belum selesai. “Harus ada skala prioritas dan target FR harus segera diselesaikan,” kata anggota Komisi B DPRD Jatim Achmad Amir Aslichin, Kamis (2/7).
Berdasarkan data Kantor Agraria dan Tata Ruang Sidoarjo Badan Pertanahan Nasional (ATR/BTN), total kebutuhan lahan untuk FR mencapai 262 kavling. Pada 2019, 180 bidang berhasil dirilis. Jadi kurang 82 bidang tanah lagi.
Lokasi dari 82 ladang tersebut tersebar di delapan desa. Mulai dari Kedungrejo, Waru, Sawotratap, hingga Gedangan. Kemudian, Sruni, Tebel, Banjarkemantren, hingga Buduran. Sebanyak 30 pemilik lahan siap menyerahkan lahannya kepada pemkab.
Namun, kata pria yang akrab disapa Mas Iin ini, ada sejumlah kendala untuk menuntaskan FR 9,2 kilometer itu. Hambatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya, pemilik lahan tidak menerima hasil penilaian. Kedua, pemilik tanah tidak dapat menunjukkan bukti kepemilikan tanah.
Ketiga, aset tanah masih dijaminkan ke bank. Keempat, adanya sengketa waris. “Sejumlah masalah harus memiliki titik terang agar tidak menjadi kendala,” jelas lulusan Bachelor of Planning and Design di The University of Melbourne, Australia ini.
Mantan Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo dua periode terakhir ini mengatakan penyelesaian FR harus cepat. FR sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan dari Waru ke Buduran. “Kami meminta BPN juga membantu proses pembebasan lahan dengan cepat,” harapnya.
Mas Iin mengatakan konsinyasi merupakan salah satu cara agar pembebasan lahan segera dilakukan. Selain itu, masalah hibah tanah dan bangunan juga harus segera diselesaikan. “Pembebasan lahan harus secepatnya diselesaikan,” tanya Mas Iin.(sta/rd)