Jakarta (Partaipandai.id) – Musisi dan Sekretaris Jenderal Persatuan Seniman Penyanyi, Penulis Lagu, dan Musisi Republik Indonesia (PAPPRI) Dwiki Dharmawan menilai musik jazz di tanah air kini mulai bangkit kembali, mengulang masa jayanya yang terjadi di 1950-an, dimana saat itu industri musik didominasi oleh musisi jazz.
“Menurut cerita ibu saya ketika saya berusia 8 tahun, musik yang populer di Indonesia pada tahun 1950-an adalah jazz. Orang jazz menguasai musik Indonesia. Ternyata benar, setelah saya belajar musik jazz saat itu mengalami masa keemasannya. usia,” katanya. Dwiki saat ditemui awak media di Sarinah, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Acara festival musik internasional kolaboratif memulihkan ekonomi
“Saya punya tahun 80-an, fusi yang biasa kami mainkan juga disukai oleh para remaja. Kemudian ketika Krakatau belum punya album, tidak memenangkan festival, kami baru mulai membawakan lagu-lagu instrumental jazz, tanpa vokalis, dan sudah punya penggemar. Dan milenium dan Gen Z, mereka sekarang suka jazz tapi siapa fusitidak arus utama. Jadi sepertinya kembali lagi (ke masa jayanya),” lanjut Dwiki.
Dwiki juga mengatakan bahwa saat ini, kebanyakan orang tertarik untuk belajar di Farabi Music School, sekolah musik yang didirikannya, karena melihat guru-guru di sekolah tersebut mengajar musik jazz.
“Jadi di sekolah musik kami, Farabi Music School, banyak yang datang karena melihat guru-gurunya bisa mengajar jazz. Jadi banyak yang mau belajar jazz,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Anbiya Nawfal as pendiri Komunitas jazzversity juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, kebangkitan jazz Indonesia saat ini ditandai dengan semakin banyaknya anak muda yang mengenal nama-nama musisi jazz Indonesia dan karya-karyanya.
“Saya kira budaya jazz ini cukup populer. Bahkan teman-teman yang bukan pecinta musik, mereka tahu Barry Likumahuwa adalah musisi jazz atau Indra Lesmana adalah musisi jazz. Padahal dia jarang mengikuti musik,” kata Nawfal.
Menurut Nawfal, hal itu karena saat ini banyak diadakan festival musik jazz. Padahal, jazz adalah genre musik yang tidak pernah ketinggalan dalam penyelenggaraan setiap acara acara di Indonesia dan selalu memiliki audiens yang besar.
“Inilah yang membuat anak muda lebih tahu. Bahkan di antara teman-teman saya, banyak Tidak bermain musik, bahkan Tidak mereka suka musik jazz, tapi mereka sangat senang datang ke festival itu,” tambah Nawfal.
Baca juga: Nadhif Basalamah menceritakan patah hati dalam lagu “Tanpa Aku (sera)”
Baca juga: Navy Jazz Traffic Festival adalah obat kerinduan akan konser musik
Baca juga: Momentum Festival Lalu Lintas Jazz Angkatan Laut untuk kebangkitan ekonomi
Reporter: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosario Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022