Perempuan Indonesia harus masuk ekonomi digital
Jakarta (Partaipandai.id) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan ekonomi digital yang beradaptasi dengan baik dapat mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola perempuan lebih berdaya saing dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk itu, ia mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk memanfaatkan momentum digitalisasi global agar semakin banyak perempuan pengusaha UMKM yang memanfaatkan teknologi dan digitalisasi dalam memajukan usahanya untuk maju ke kelas.
“Digitalisasi telah melahirkan peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi perempuan. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar Kepresidenan G20 Indonesia yaitu menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Untuk menjawab peluang dan tantangan yang dihadapi perempuan pengusaha, diperlukan sinergi yang kuat dalam bentuk kolaborasi pentaheliks,” kata Bintang dalam diskusi media virtual di Jakarta, Kamis.
Baca juga: B20 WiBAC mendorong pemberdayaan UMKM perempuan
Seruan kerjasama ini diharapkan dapat ditanggapi dengan serius mengingat pelaku usaha perempuan tampaknya mendominasi UMKM, terutama pada kategori mikro dan kecil.
Berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), dari 65,5 juta pelaku UMKM di Indonesia, 64 juta merupakan pengusaha dalam kategori mikro.
Lebih dari separuh usaha mikro ini adalah perempuan dan menunjukkan potensi besar pengusaha perempuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kelas bisnis mereka melalui digitalisasi.
“Perempuan Indonesia harus memasuki ekonomi digital agar dapat berperan aktif dalam memanfaatkan digitalisasi tidak hanya untuk diri sendiri dan keluarga tetapi juga untuk lingkungannya,” ujar Bintang.
Baca juga: Menteri PPPA Apresiasi Pengusaha Perempuan UMKM Pemberdayaan Disabilitas
Kementerian PPPA juga aktif memberikan berbagai program untuk merangsang pengusaha perempuan tidak hanya mempertahankan usahanya tetapi juga mengembangkannya melalui pelatihan manajemen usaha, pemberian akses permodalan, dan memfasilitasi perlindungan usaha.
Literasi digital juga disertakan agar pemanfaatan teknologi untuk mendorong peningkatan kategori usaha agar usaha yang dimiliki perempuan dapat terwujud.
Namun, Bintang berharap tidak hanya Pemerintah yang secara aktif mengintensifkan pengenalan dan pelatihan ekonomi digital bagi pengusaha perempuan tetapi juga semua pihak dari dunia usaha kepada masyarakat agar hasil yang diinginkan dapat tercapai secara optimal.
“Peningkatan kualitas usaha perempuan tidak bisa didorong oleh satu instansi saja, tetapi harus bersinergi antar kementerian, lembaga, dan harus berkoordinasi dengan lembaga swadaya masyarakat, komunitas dan masyarakat untuk mendukung peningkatan kualitas perempuan yang baik,” pungkas Bintang.
Baca juga: Menteri PPPA: Keterbatasan akses teknologi menghambat UMKM perempuan
Baca juga: Menteri PPPA: Pemberdayaan perempuan adalah solusi masalah perempuan dan anak
Baca juga: Dorong Digitalisasi UMKM Wanita, Citi Indonesia Gandeng Benih Baik
Reporter: Livia Kristianti
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022