Ambon (Partaipandai.id) – Gubernur Maluku Murad Ismail meminta Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo untuk meningkatkan status Lanud Pattimura Ambon dari tipe B menjadi tipe A.
“Berdasarkan wilayah dan geografi sebagai provinsi kepulauan, pangkalan udara di Maluku seharusnya bertipe A,” kata Murad Ismail di Ambon, Senin.
Gubernur Murad saat menjamu Panglima TNI Fadjar Prasetyo di kediamannya di Ambon mengatakan, wilayah yang dipimpinnya terdiri dari 1.342 pulau yang terbagi menjadi dua kota dan sembilan kabupaten dengan jumlah penduduk 1,8 juta jiwa.
Selain itu, Maluku memiliki 17 pulau terluar dan terdepan yang merupakan daerah perbatasan dengan negara tetangga Australia dan Timor Leste.
Baca juga: TNI AU cermat dan cermat dalam mempersiapkan pembelian alutsista
“Provinsi Maluku luas, tapi Danlanud dipegang oleh seorang kolonel. Saya mohon, semoga saat Pak Kasau kembali dari Maluku, status pangkalan bisa dinaikkan menjadi tipe A,” katanya.
Kasau Fadjar Prasetyo, menanggapi permintaan Gubernur Murad, menyatakan Maluku merupakan salah satu wilayah perbatasan yang diprioritaskan untuk peningkatan pertahanan udara.
“Kita mulai memperhatikan daerah-daerah terluar, seperti yang diminta Gubernur. Sesuai dengan rencana strategis (renstra) di Maluku, khususnya di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar akan menjadi Satuan TNI Terpadu (STT),” kata Kasau.
Baca juga: Rafters mengunjungi Akademi Angkatan Udara AS untuk membahas kurikulum pendidikan
Lulusan Akademi Angkatan Udara 1988 itu menegaskan pihaknya sudah mulai membentuk satuan pangkalan udara sebagai salah satu titik pertahanan udara di kawasan timur. “Kami menempatkan radar pertahanan udara sebagai salah satu titik strategis pertahanan udara di Saumlaki,” katanya.
Fadjar menjelaskan tentang pentingnya peran pangkalan udara di wilayah Maluku, sekaligus menjadi tolak ukur Operasi Trikora di Irian Timur, Irian Barat, yang kini menjadi Provinsi Papua.
Oleh karena itu, mantan Panglima Komando Gabungan Daerah Pertahanan II itu menegaskan peran besar masyarakat Maluku dalam Operasi Trikora saat menumpas pendudukan Belanda di Irian Barat sejak Desember 1961 hingga Agustus 1962.
Baca juga: Kasau: Kerja Sama CMAC Indonesia-Singapura Beri Kepastian Hukum
Dalam kunjungan kerja ke Maluku hingga 6 Juli 2022, Kepala Staf TNI didampingi Pangdam Marsdya TNI Andyawan Martono, Irjen Marsda TNI R Agung Handoko, Marsekal Marsekal Hari Mursanto, Asrena Marsda TNI Purwoko Aji Prabowo, Aspers TNI Elianto Susetio, Aspotdirga Marsda TNI Bowo Budiarto, Kadiskuau Marsma TNI Senang Mailoa, dan Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang B.
Kasad yang tiba di Ambon pada Minggu (3/7) dianugerahi gelar adat “Ama Elake Kau Saka Runa Sanaeo Maluku” (Pemimpin Besar Penjaga Kedaulatan Antariksa di Maluku) oleh Majelis Latupatti Maluku.
Ia dijadwalkan mengunjungi sejumlah daerah di Maluku, antara lain Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, serta menghadiri kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka Hari Dinas TNI AU ke-75 yang akan dipusatkan di Maluku.
Reporter: Jimmy Ayal
Redaktur: Herry Soebanto
Redaksi Pandai 2022