“Pengangkatan ini harus dimaknai dari segi organisasi guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan,”
Manokwari (Partaipandai.id) – Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melantik 120 pejabat yang terdiri dari 53 orang pejabat eselon III dan 67 orang pengawas (eselon IV) di lingkungan pemerintah provinsi setempat.
“Peresmian ini harus dimaknai dari sisi organisasi guna memperlancar pelaksanaan tugas pemerintahan,” kata Paulus Waterpauw usai melaksanakan pelantikan di Manokwari, Jumat.
Ia menjelaskan rotasi jabatan dilakukan melalui mekanisme seleksi yang dilakukan oleh tim beranggotakan lima orang yang terdiri dari tiga pejabat internal pemerintah dan dua akademisi.
Hal ini dimaksudkan agar hasil seleksi pengurus dan pengawas lebih berkualitas, sehingga penyelenggaraan pemerintahan ke depan dapat berjalan optimal.
“Ada lima orang yang melakukan proses seleksi untuk menghasilkan pejabat yang kompeten,” kata Waterpauw.
Pemprov, kata dia, telah mendapat persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk menggelar seleksi.
Dengan demikian, pelantikan ratusan pejabat administrasi dan pengawas di lingkungan Pemprov Papua Barat telah mengikuti aturan pemerintah yang berlaku.
“Hasil seleksi juga dilaporkan ke Kemendagri, BKN dan KASN. Setelah mendapat persetujuan baru bisa diambil sumpahnya,” kata Waterpauw.
Gubernur berpesan agar pejabat yang baru dilantik dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab untuk mensukseskan program pembangunan daerah secara berkesinambungan.
Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, sosial, hukum, dan lain-lain.
“Negara yang ada di sini harus memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Karena itu lowongan yang kosong harus segera diisi,” kata Waterpauw.
Dikatakannya, aparatur sipil negara (ASN) dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis, karena akan menghambat roda pembangunan baik dari segi infrastruktur maupun sumber daya manusia di Papua ke depan.
Saat ini, kata dia, indeks pembangunan manusia (IPM) Papua Barat menempati urutan kedua terbawah dari seluruh provinsi di Indonesia.
Masalah ini menuntut komitmen dan konsentrasi penuh dari seluruh aparatur pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.
“Hampir semua aspek masih rendah, sehingga dibutuhkan aparatur yang berkualitas dan kompeten agar masyarakat bisa sejahtera,” kata gubernur.
Menurut dia, triliunan dana otonomi khusus (otsus) yang dikucurkan pemerintah pusat ke Tanah Papua belum dimanfaatkan dengan baik.
Kondisi ini tercermin dari berbagai permasalahan yang dihadapi seperti tingginya angka kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan gizi buruk pada balita.
Untuk itu, pemerintah daerah berharap adanya sinergi kolaboratif dari seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Papua.
“Pejabat yang baru dilantik, bekerja dengan baik dan benar. Buang ego masing-masing, pekerjaan rumah masih banyak,” kata Waterpauw.
Pengkhotbah: Francis Salu Weking
Editor: Agus Setiawan
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023