Bupati Sidoarjo-Wakil Bupati Paslon 2020, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi (Gus Muhdlor-Subandi) siap membuka 100.000 lapangan kerja baru.
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net – Bupati Sidoarjo-Wakil Bupati Paslon 2020, Ahmad Muhdlor Ali-Subandi (Gus Muhdlor-Subandi) siap membuka 100.000 lapangan kerja baru. Program tersebut merupakan salah satu dari “17 Program Kerja MAS Sidoarjo” yang diluncurkan di Posko Pemenangan, Perum Taman Pinang, Jumat (2/10) malam.
Gus Muhdlor mengatakan ketersediaan lapangan kerja saat ini sangat diinginkan oleh masyarakat. Pandemi Covid-19 juga berdampak pada ekonomi. “Ada tsunami ekonomi. Banyak yang di-PHK dan sebagainya, jadi peran pemerintah harus ada di sana,” katanya.
Gus Muhdlor mengatakan ketenagakerjaan tidak hanya berbicara tentang pengentasan pengangguran, tetapi menyasar pengangguran terbuka. “Saat ini Sidoarjo ada 4,72 persen dari total penduduk yang menganggur terbuka. Jumlahnya cukup besar, 106.980. Bisa bertambah setelah Covid-19,” katanya.
Dia menegaskan, program 100.000 lapangan kerja baru dimungkinkan karena saat ini ada 6.000 industri di Sidoarjo, terutama di sektor pengolahan. Industri pengolahan ini merupakan industri yang banyak menyerap tenaga kerja, karena bersifat padat karya, bukan padat modal.
Gus Muhdlor mengatakan program 100.000 pekerjaan bukan tidak mungkin. Sebab, akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun atau 3,5 tahun. Apalagi posisi strategis wilayah Sidoarjo, sebagai kota satelit Surabaya. “Ini akan memudahkan kita mencapai target,” jelasnya.
Gus Muhdlor mengatakan, target itu bisa tercapai asal ada sinergi yang baik. Ia kemudian menyebutkan konsep Pentahelix yang merupakan kolaborasi dari lima elemen. Yakni pemerintah, masyarakat, investor, akademisi dan media. “Tanpa kolaborasi kelima elemen tersebut, Sidoarjo tidak bisa optimal dalam melaksanakan program tersebut,” ujarnya.
Selain program 100.000 kesempatan kerja baru, “Program Kerja 17 MAS MAS Sidoarjo” antara lain gratis BPJS Kesehatan bagi seluruh warga, gratis sembako sehari-hari, 10.000 beasiswa kuliah, insentif plus guru ngaji dan ustadz, modal usaha mikro perempuan sebesar Rp 5-50 juta.
Selain itu, pengoperasian RT sebesar Rp 6 juta per tahun, peningkatan 20.000 UMKM, penataan kota dan transportasi terpadu mengurai kemacetan, meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan, meningkatkan kesejahteraan GTT, guru swasta dan tenaga honorer.(sta / rd)