By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Partai Negeri Daulat IndonesiaPartai Negeri Daulat Indonesia
  • Home
  • Profil Pandai
  • Pengurus
  • PPID
  •  PENDAFTARAN ANGGOTA
  • My Bookmarks
  • Hubungi Kami
Reading: Ibnu Jamil dan Bima Zeno nilai generasi muda masih tabu bahas politik
Share
Notification Show More
Latest News
Vierratale tampil spesial bersama Onadio dan Caitlin di Pestapora
September 23, 2023
10 Percobaan Pembunuhan Presiden AS yang Terlupakan
September 23, 2023
Pemerintah perkuat tata kelola tingkatkan implementasi SPBE 
September 23, 2023
Bareskrim benarkan periksa Yuki Kato terkait promosi judi online
September 23, 2023
vivo kembangkan dua ponsel lipat baru S dan V Flip
September 23, 2023
Aa
Aa
Partai Negeri Daulat IndonesiaPartai Negeri Daulat Indonesia
  • Beranda
    • PROFIL PANDAI
    • PPID
    • AD/ART PANDAI
    • PENGURUS
    •  PENDAFTARAN ANGGOTA
  • Berita
    • Politik
    • Hukum
    • Berita
    • Pemilu
    • Hiburan
    • Ekonomi
    • Teknologi
  • Bookmarks
    • Customize Interests
    • My Bookmarks
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Partai Pandai. All Rights Reserved.
Hiburan

Ibnu Jamil dan Bima Zeno nilai generasi muda masih tabu bahas politik

September 14, 2023
Updated 2023/09/14 at 11:59 AM
Share
SHARE

Jadi banyak juga kalau di tongkrongan sudah mulai ngomongin politik itu kayak enggak usah deh

Jakarta (Partaipandai.id) – Dua aktor pemeran film “Kejarlah Janji” yakni Ibnu Jamil dan Bima Zeno menilai generasi muda saat ini masih merasa tabu untuk membahas hal-hal yang berbau politik.

Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah hal, mulai dari rasa apatis hingga faktor lingkungan.

Ibnu berpendapat bahwa beberapa milenial mungkin menjadi apatis terhadap politik karena mereka belum memiliki pengalaman politik yang relevan dalam kehidupan mereka.

“Kalau menemukan yang apatis pasti ada karena masih ada yang cuek dengan politik ini, mungkin keluarganya tidak ada yang nyaleg, mungkin karena lingkungannya jauh dari politik bisa saja,” ujar Ibnu kepada Partaipandai.id, Kamis.

Selain itu, Ibnu juga menyoroti bahwa sebagian milenial mungkin enggan membicarakan politik karena menganggapnya sebagai topik yang tidak menarik atau mengganggu dalam berbagai situasi sosial.

More Read


Ezra HIVI! akan berhenti sementara dari aktivitas grup

Lagu Peterpan ajak penggemarnya bernostalgia di Pestapora
Indonesian Music Expo 2023 di Bali
Jajaran laptop dan PC ASUS terbaru yang didukung Intel vPro
Relawan Arenas 08 gelar pengobatan gratis dan bakti sosial

Baca juga: Pengamat: Film bisa jadi sarana belajar sejarah dan afirmasi politik

Hal tersebut diamini oleh Bima Zeno. Menurut dia, pembicaraan mengenai politik masih dihindari oleh sebagian milenial karena khawatir mengganggu kebersamaan yang sedang berlangsung.

“Jadi banyak juga kalau di tongkrongan sudah mulai ngomongin politik itu kayak enggak usah deh ngomongin politik jadi kayak memang masih belum mau menyuarakan,” kata dia.

Sementara itu, Sutradara film “Kejarlah Janji” Garin Nugroho menambahkan bahwa di tengah masyarakat saat ini terkadang sulit untuk membedakan antara sentimen pribadi dan penilaian rasional terkait pemimpin politik.

Keterbukaan terhadap politik dalam berbagai lingkungan sosial dinilainya bisa menjadi langkah awal yang penting.

Oleh karena itu, Garin mengatakan pendidikan politik harus mengajarkan bagaimana mengukur kepemimpinan secara obyektif dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya partisipasi politik.

“Oleh karena itu, pendidikan politik itu justru menjadikan suatu kesatuan yang memang terbuka, kritis, terukur sehingga ngobrolin politik tidak apa-apa, tetapi bisa membedakan antara sentimen dan cara-cara mengukur kepemimpinan,” ucap dia.

Baca juga: Pandangan Christine Hakim soal film bertema politik di Indonesia

Dalam konteks film “Kejarlah Janji,” baik Ibnu, Bima, dan Garin berharap bahwa film tersebut dapat menjadi alat atau kendaraan untuk membangun pemahaman politik yang lebih baik di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.

“Tontonlah ‘Kejarlah Janji’ buat kalian yang ingin tahu tentang dunia pemilu dan bagaimana caranya supaya tidak golput dan seseru apa pemilu untuk tahun ini dan ke depannya supaya Indonesia bisa lebih maju dan juga tidak salah pilih pemimpin. Jadi kalian harus nonton ‘Kejarlah Janji’ dengan sesuatu yang menyenangkan,” kata Ibnu.

“Banyak sekali nilai-nilai yang bisa diambil dalam film ini, terutama milenial atau gen Z untuk kita berani memilih, punya pendirian sebagai orang jadi jangan golput, harus punya pendirian, keputusan anak-anak muda,” tambah Bima.

Film “Kejarlah Janji” hadir untuk menyebarkan pesan agar masyarakat, khususnya generasi muda, semakin sadar politik dan tidak menjadi golongan putih saat pemilu serentak 2024 mendatang.

Film yang diproduksi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyambut Pemilu 2024 tersebut membawa pesan pemilu damai dan pendidikan politik yang kuat.

Melalui film ini, masyarakat diajak untuk mengetahui intrik-intrik politik yang terjadi selama proses pemilihan, namun dikemas dengan nuansa drama dan komedi yang menghibur.

Baca juga: Film “Kejarlah Janji” ajak generasi muda sadar politik dan tak golput

Baca juga: Legislator: Pendidikan politik sejak dini bisa melalui sineas muda

Baca juga: KPK gelar kompetisi film antikorupsi untuk sambut tahun politik

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © Partaipandai.id 2023

Sumber

You Might Also Like

Vierratale tampil spesial bersama Onadio dan Caitlin di Pestapora

vivo kembangkan dua ponsel lipat baru S dan V Flip

Anies hadiri apel PKS dan resmikan posko pemenangan di Makassar

Kahitna tampil di Pestapora 2023

Pengamat: Wacana dua poros di Pilpres 2024 hanya mujizat politik

TAGGED: bahas, Bima, dan, generasi, Ibnu, Jamil, masih, muda, nilai, Politik, tabu, Zeno
Redaksi Pandai September 14, 2023
Share this Article
Facebook TwitterEmail Print
Previous Article Jokowi: Pengerjaan kereta semicepat Jakarta-Surabaya tergantung studi
Next Article Dahlan Iskan ditanya soal peran Karena Agustiawan saat diperiksa KPK
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda mungkin suka

Vierratale tampil spesial bersama Onadio dan Caitlin di Pestapora

September 23, 2023

vivo kembangkan dua ponsel lipat baru S dan V Flip

September 23, 2023

Anies hadiri apel PKS dan resmikan posko pemenangan di Makassar

September 23, 2023

Kahitna tampil di Pestapora 2023

September 23, 2023
about us

Partai Negeri Daulat Indonesia, membawa Indonesia lebih berdaulat dengan rendah hati.

© Partai Pandai. All Rights Reserved.

Gabung Bersama Kami!

Bersama Partai Pandai, Negeri menjadi berdaulat sepenuhnya.

DAFTAR SEKARANG JUGA!!!

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?