Ibu Negara menyaksikan konser pemecah rekor MURI seribu sasando

harus lebih peka terhadap budaya

Jakarta (Partaipandai.id) – Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) menyaksikan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia-Dunia (MURI) dalam konser seribu sasando bertajuk “Ajaib Sound of Sasando for the World” di Waterfront Marina Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu malam.

Ibu Negara beserta anggota KIM OASE tiba di lokasi sekitar pukul 18.25 WIRA dan acara pembukaan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dilanjutkan dengan penyajian sejumlah tarian dan lagu daerah, demikian keterangan dari Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta.

Direktur Operasi MURI Yusuf Ngadri menyatakan konser tersebut memecahkan rekor penampilan sasando dengan pemain terbanyak, yang dilakukan atas inisiatif istri Gubernur NTT Julie Laiskodat dengan mengumpulkan seribu pemain sasando untuk tampil bersama.

Baca juga: Sasando di tangan gadis Polandia

“Hari ini ada yang luar biasa, ketika atas inisiatif Pak Gubernur, Bu Laiskodat, mengumpulkan pemain sasando untuk bermain bersama-sama, ada seribu orang sekaligus. Oleh karena itu, kami mencatatnya sebagai pertunjukan sasando oleh pemain terbanyak sebagai rekor dunia karena di berbagai belahan dunia Di mana tidak ada, belum ada yang bermain sasando dengan 1.000 orang,” kata Yusuf.

Yusuf berharap rekaman tersebut dapat menginspirasi seniman dari NTT dan Nusantara, serta pengrajin sasando dan masyarakat umum dalam menghormati dan melestarikan alat musik yang dihasilkan oleh budaya lokal Pulau Rote Ndao.

Music Director Konser “Suara Ajaib Sasando untuk Dunia”, Izhu Nisnoni menjelaskan, konser tersebut mengangkat legenda Sangguana yang diyakini sebagai pencipta Sasando.

Konon seorang pemuda bernama Sangguana yang terdampar di Pulau Rote jatuh cinta dengan seorang putri Rote. Sang putri kemudian memberikan syarat kepada Sangguana untuk membuat alat musik yang tidak pernah ada di dunia, dan menjadi sasando.

“Sangat cocok akhir Terakhir, akan ada sosok Sangguana yang akan diarak sebagai pemenang, tanda kemenangan, diarak di atas tandu membawa sasando untuk sang putri. Sang putri juga penyanyi, penyanyi Rote yang menyanyikan ‘Sari Sandoria’, yaitu tentang sasando,” kata Izhu.

Izhu berharap konser tersebut dapat menginspirasi generasi muda dan melahirkan banyak pemain sasando.

Ia juga berharap konser ini dapat membuat sasando lebih dikenal secara internasional sehingga tidak diklaim oleh negara lain.

“Pemerintah harus lebih peka terhadap budaya yang kita miliki agar tidak ada klaim semua budaya di provinsi ini di Indonesia,” ujarnya.

Di penghujung acara, Ibu Iriana dan anggota OASE menari bersama dengan tarian “Kiri Kanan dan Ja’i”, sebelum pertunjukan ditutup dengan festival kembang api.

Baca juga: Konser 1.000 Suara Sasando di Labuan Bajo Raih Rekor MURI

Baca juga: Mengubah sasando menjadi alat musik elektrik agar anak muda lebih tertarik

Baca juga: Alat musik sasando diperkenalkan di Sherpa G20 di Labuan Bajo

Reporter: Gilang Galiartha
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *