Jakarta (Partaipandai.id) –
Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan penggunaan fitur tersebut streaming langsung di media sosial sebagai tren jualan merupakan bentuk usaha kreatif para pedagang dalam mempromosikan produknya.
Menurutnya tren ini sangat menarik karena dinamika pasar digital sangat dinamis dan cepat menuju perubahan. Kalau ada inovasi baru, tren streaming langsung ini mungkin akan bertahan lama, jika pelaku usaha dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ada di platform tersebut perdagangan elektronik-dia dengan baik.
Baca juga: Tips bagi UMKM agar mampu menarik pembeli melalui “live streaming”
Namun, tidak menutup kemungkinan tren ini akan berkurang jika pelaku usaha menemukan ide baru untuk mempromosikan produknya dengan cara lain.
Ia berharap dengan adanya inovasi di pasar digital, industri ini dapat memberikan kematangan kepada konsumen yang berbelanja on line agar tidak selalu mencari barang yang murah, tapi juga produk yang berkualitas.
[ruby_related heading=”More Read” total=5 layout=1 offset=5]
Baca juga: Tips meningkatkan penjualan melalui “live streaming”
Pilihan ini juga lebih mudah dibandingkan jika Anda harus membuka toko luring yang dapat biaya uang seperti sewa dan listrik.
“Harga yang lebih rendah lebih dari itu manfaat tambahan tetapi konsumen diberikan barang berkualitas apa pun yang ada di pasar luring yang sebenarnya bisa ditemukan di pasar digital dari sisi konsumen,” ujar Bima.
Baca juga: Para pedagang menyebut tren jualan “online” di Tiktok mulai menurun
Baca juga: Riset: Layanan pesan antar makanan online untuk akselerasi bisnis UMKM
Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika membantu UMKM dalam mengadopsi teknologi digital
Reporter: Fitra Ashari
Editor: Satyagraha
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023