“Di bulan Juni, kami prediksikan sudah akan naik lagi (dan menjadi periode penyelenggaraan acara tertinggi di tahun 2024),” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IVENDO Mulkan Kamaludin saat ditemui dalam acara bincang-bincang di Jakarta, Senin (1/4).
Melihat prediksi tersebut, Mulkan optimistis bahwa sepanjang tahun 2024 jumlah penyelenggaraan acara di Indonesia akan cukup stabil.
“Kalau melihat situasi regional di ASEAN, tahun ini (jumlah penyelenggaraan acara) lagi bagus,” kata Mulkan.
Baca juga: Dewan IVENDO usulkan Hari Nasional untuk pekerja event lokal
Sepakat dengan DPP IVENDO, pendiri Indonesia Professional Organizer Society (IPOS) Harry Dwi Nugraha menguatkan pernyataan tersebut dengan membagikan data prediksi jumlah penyelenggaraan acara di Indonesia tahun ini.
Berdasarkan data internal IPOS dan IVENDO, bulan Juni 2024 menjadi periode tertinggi untuk jumlah penyelenggaraan acara di Indonesia. Setelah itu, jumlah penyelenggaraan acara akan mengalami fluktuasi dan memiliki persentase berbeda di tiap bulannya.
“EO (Event Organizer, penyelenggara acara) yang akan menggelar acara tertinggi di bulan Juni, yakni sebesar 12,29 persen,” kata Harry.
Sementara itu, dari awal tahun ini hingga 1 April, DKI Jakarta menjadi daerah yang paling banyak menggelar acara, yaitu sebesar 16,22 persen.
Pada urutan pertama ada DKI Jakarta dengan persentase sebesar 16,22 persen, diikuti dengan Bali sebesar 12,97 persen, Jawa Barat (Bandung) sebesar 11,35 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 10,27 persen, dan sisa daerah lainnya berada di bawah 10 persen.
Baca juga: Ivendo Sulsel dorong pemulihan agrowisata dan perikanan
Pada Januari 2024, IVENDO dan IPOS mencatat terdapat 5,93 persen penyelenggaraan acara, Februari 8,90 persen dan Maret 8,90 persen. Pada bulan April saja, diperkirakan ada 7,63 persen acara.
Selama setahun ke depan, IVENDO dan IPOS memprediksi penyelenggaraan acara mencapai dua digit pada Mei dan Juni, masing-masing sebesar 10,59 persen dan 12,29 persen. Bulan Juli, penyelenggaraan acara turun menjadi 9,75 persen; Agustus 8,05 persen; dan September 5,93 persen.
Pada Oktober hingga Desember, asosiasi tersebut memperkirakan penyelenggaraan acara mencapai 8,90 persen (Oktober); 6,78 persen (November) dan 6,36 persen pada Desember.
Baca juga: Promotor konser perlu investasi untuk keamanan siber
Baca juga: Bisnis konser musik kembali bangkit di Tanah Air
Baca juga: APMI: kenali promotor sebelum beli tiket konser
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © Partaipandai.id 2024