By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Partai Negeri Daulat IndonesiaPartai Negeri Daulat Indonesia
  • Home
  • Profil Pandai
  • Pengurus
  • PPID
  •  PENDAFTARAN ANGGOTA
  • My Bookmarks
  • Hubungi Kami
Reading: Jejak Astrologi Kuno di Candi Borobudur
Share
Notification Show More
Latest News
Kunjungi KDEI di Taiwan, Kepala BP2MI Ajak Pekerja Migran Indonesia Jaga Persatuan
September 25, 2023
Fitur Shopee Live jadi pilihan banyak pelaku usaha lokal
September 25, 2023
KPK panggil dua saksi soal dugaan gratifikasi Eko Darmanto
September 25, 2023
Danrem 121/Abw: Awasi “jalan tikus” di batas RI-Malaysia
September 25, 2023
Serikat penulis Hollywood capai kesepakatan sementara dengan studio
September 25, 2023
Aa
Aa
Partai Negeri Daulat IndonesiaPartai Negeri Daulat Indonesia
  • Beranda
    • PROFIL PANDAI
    • PPID
    • AD/ART PANDAI
    • PENGURUS
    •  PENDAFTARAN ANGGOTA
  • Berita
    • Politik
    • Hukum
    • Berita
    • Pemilu
    • Hiburan
    • Ekonomi
    • Teknologi
  • Bookmarks
    • Customize Interests
    • My Bookmarks
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Contact
  • Blog
  • Complaint
  • Advertise
© 2022 Partai Pandai. All Rights Reserved.
Teknologi

Jejak Astrologi Kuno di Candi Borobudur

July 6, 2022
Updated 2022/07/06 at 7:30 PM
Share
SHARE

Jakarta (Partaipandai.id) – Astronomi atau ilmu perbintangan telah digunakan oleh masyarakat sekitar Candi Borobudur selama berabad-abad dan dapat diamati pada pergerakan bayangan yang jatuh pada stupa induk.

Warisan pengetahuan ini dikenal dengan Pranata Mangsa, sistem penanggalan yang digunakan sebagai penanda waktu dan terutama sebagai penunjuk waktu yang tepat untuk bercocok tanam.

Peneliti astronomi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Irma Hariawang menjelaskan bahwa konsep Pranata Mangsa diciptakan berangkat dari upaya manusia untuk mencoba memahami perilaku dan siklus alam. Tak hanya petani, Pranata Mangsa juga berguna bagi para nelayan untuk mengatur waktu menangkap ikan di laut.

Baca juga: Komunitas Gastronomi mengungkap penemuan makanan di relief Candi Borobudur

“Selain Pranata Mangsa, mereka (masyarakat) juga bisa berjaga-jaga karena dari situ mereka tahu kapan bencana banjir atau angin melanda. Itu semua dari lama bagaimana mereka mengamati perilaku alam,” kata Irma saat peluncuran serial dokumenter Zenius di Jakarta, Rabu.

Irma mengatakan Pranata Mangsa secara resmi diperkenalkan oleh raja di masa lalu. Namun catatan sejarah lainnya juga menyebutkan bahwa sistem penanggalan telah muncul sekitar abad ke-9 atau ke-8.

More Read


Telkomsel hadirkan layanan ramah bagi teman tuli dorong kesetaraan

Realme akan rilis ponsel pertama berkamera telefoto periskop
Baterai Samsung Galaxy A15 dapatkan sertifikasi di Korsel
Kemarin, iPhone 15 bisa tersambung LAN hingga pengobatan imunoterapi
Pemerintah perkuat tata kelola tingkatkan implementasi SPBE 

“Tepat pada saat Borobudur dibangun, sehingga Pelestarian Mangsa ini sudah mulai dikenal. Dari sini saya menyimpulkan bahwa memang ada hubungan antara Pranata Mangsa dan Borobudur, dari abad ke-8 atau ke-9 mereka sudah mulai mengamati pergerakan benda langit untuk menentukan masa tanam,” ujarnya.

Stupa utama Borobudur yang terletak di lantai 10 berfungsi sebagai gnomon atau penanda waktu dengan mengandalkan bayangan matahari. Stupa induk dikelilingi oleh stupa mendung pada tingkat ketujuh, kedelapan, dan kesembilan. Irma mengatakan bayangan stupa induk akan jatuh pada stupa hamparan tertentu yang dapat menandai penentuan awal musim Pranata Mangsa.

Baca juga: PUPR membangun infrastruktur terpadu-berkelanjutan di kawasan Borobudur

Irma dan tim melakukan penelitian terkait astronomi dan Candi Borobudur pada tahun 2008 hingga 2010. Dikatakannya, posisi Borobudur searah dengan arah mata angin yang telah ditentukan di masa lalu tanpa bantuan global positioning system (GPS) dan sebuah kompas. Hal ini, kata Irma, menjadi salah satu pemicunya untuk melakukan penelitian.

“Dulu belum ada GPS dan kompas. Itu pasti matahari. Dari matahari akan ada bayangan, mereka harus mengamati bayangan selama setahun agar bisa menentukan arah angin yang tepat,” katanya.

Irma mengatakan, posisi bayangan stupa induk yang jatuh saat ini sedikit berbeda dengan masa lalu, mengingat benda-benda langit termasuk bumi akan selalu bergerak.

“Ada perubahan sekitar beberapa derajat. Harus dikoreksi sekarang kita datang ke Borobudur. Kita akan melihat bayangan itu kemudian disesuaikan dengan Prey Institution, pasti ada sedikit perbedaan dan itu bisa dihitung atau dikoreksi, “jelasnya.

Irma meyakini masih banyak aspek astronomi di Borobudur yang bisa dipelajari, salah satunya adalah konstelasi Polaris yang bisa diamati pada candi di masa lalu. Bintang Polaris terletak dekat dengan kutub langit utara sehingga sering disebut sebagai bintang utara.

Ia berharap kerjasama penelitian lintas disiplin dapat terus dilakukan di Indonesia, khususnya keterkaitan antara astronomi dan arkeologi, sehingga informasi yang selama ini terpendam dapat dinikmati oleh masyarakat ilmiah.

Baca juga: Zenius mempersembahkan serial dokumenter pariwisata berbasis pendidikan

Baca juga: Wamenparekraf mengapresiasi serial dokumenter sebagai media promosi pariwisata

Baca juga: Fakultas MIPA UGM akan meluncurkan prototipe Candi Borobudur versi metaverse

Reporter: Rizka Khaerunnisa
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022

Sumber

You Might Also Like

Fitur Shopee Live jadi pilihan banyak pelaku usaha lokal

Kiat tetap sehat di tengah polusi udara dengan bantuan gawai

Independensi pers dinilai penting di tengah disrupsi digital

Pengguna Facebook kini dapat miliki hingga 5 profil pribadi

Epson resmi luncurkan printer SC-V7000 di Indonesia

TAGGED: Astrologi, Borobudur, Candi, Jejak, Kuno
Redaksi Pandai July 6, 2022
Share this Article
Facebook TwitterEmail Print
Previous Article Pemkot Bogor bantu pemulihan psikologis korban bullying
Next Article Kemarin, Presiden menyalurkan bantuan sosial di Nias ke tanah Trans Papua
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Anda mungkin suka

Fitur Shopee Live jadi pilihan banyak pelaku usaha lokal

September 25, 2023

Kiat tetap sehat di tengah polusi udara dengan bantuan gawai

September 25, 2023

Independensi pers dinilai penting di tengah disrupsi digital

September 25, 2023

Pengguna Facebook kini dapat miliki hingga 5 profil pribadi

September 24, 2023
about us

Partai Negeri Daulat Indonesia, membawa Indonesia lebih berdaulat dengan rendah hati.

© Partai Pandai. All Rights Reserved.

Gabung Bersama Kami!

Bersama Partai Pandai, Negeri menjadi berdaulat sepenuhnya.

DAFTAR SEKARANG JUGA!!!

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?