Memuat…
Teknologi pengisian daya induktif yang akan diterapkan pada mobil listrik bekerja seperti halnya pada smartphone. FOTO/IST
BACA JUGA – Damri Akan Ubah Bus BBM Jadi Bus Listrik
Seperti dilansir Carscoops, meski proyek ini hanya melibatkan satu bus, namun ini akan menjadi terobosan untuk membawa teknologi tersebut ke mobil penumpang yang lebih kecil.
Seluruh dunia juga akan mengikuti jejak jika proyek ini berhasil.
Nantinya mobil listrik bisa dibuat dengan baterai yang lebih kecil. Ini memungkinkan kendaraan menjadi lebih ringan, lebih efisien, dan lebih murah.
Teknologi pengisian daya induktif yang akan diterapkan pada mobil listrik bekerja seperti halnya pada smartphone. Listrik ditransfer dari kumparan magnet yang tertimbun di bawah aspal dan akan diterima oleh magnet di dalam mobil untuk dialihkan ke baterai.
Pengisian baterai mobil listrik statis telah ditemukan sejak lama, sebelum kendaraan ramah lingkungan ini dibicarakan. Namun, pengisian nirkabel lebih kompleks dan masih dalam tahap awal pengembangan.
Biayanya juga cukup mahal, untuk proyek Balingen, perusahaan Israel Electreon dan EnBW Jerman telah bekerja sama menyelesaikan Electric Road System (ERS) sepanjang 1 km.
Itu juga akan ditambah dengan dua stasiun pengisian statis yang akan ditempatkan di lokasi di mana bus secara rutin berhenti selama jadwal mereka.
Electreon akan mendapatkan dana hingga USD 3,2 juta atau setara Rp 48,9 miliar untuk membangun infrastruktur ini.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya jalan akan dilengkapi dengan teknologi wireless charging. Tapi ini pertama kalinya masyarakat mendapat manfaat darinya.
(wbs)