Maluku Tenggara (Partaipandai.id) – Komunitas seni rupa Kei menghadirkan mural bertajuk “Connection” untuk memeriahkan Festival Pesona Meti Kei 2022 yang akan digelar di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, pada 21-26 Oktober 2022.
Kei Fine Art merupakan salah satu penampil di booth Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang ikut serta dalam festival yang telah ditetapkan sebagai kalender pariwisata nasional tersebut.
“Karya ini namanya ‘Connection’. Secara umum kita berbicara tentang hubungan antara BAKTI Kemenkominfo dengan masyarakat Kei dimana ada timbal balik di sana,” kata perwakilan Kei Fine Art Emus di Pantai Ngiarwarat, Kei Kecil, Maluku Tenggara, Selasa (25/05). 10).
Baca juga: Infrastruktur yang dipercepat untuk mendukung inklusi teknologi
Dalam karya ini, Kei Fan Art mencoba mengkolaborasikan keunikan dan keindahan alam Kepulauan Kei dengan peran BAKTI yang telah menghadirkan konektivitas internet bagi masyarakat di wilayah terluar Maluku.
Makna “sambungan” digambarkan dengan sepasang tangan yang ingin menghubungkan antara tulisan-tulisan BAKTI Kominfo. Selain tangan, ada juga gambar dua kabel yang mencuat dari dasar laut, yang bisa diartikan sebagai penggambaran kabel bawah laut Palapa Ring Timur.
Di sebelah kanan, yang mewakili BAKTI, adalah gambar dua anak muda yang berinteraksi dengan gadget mereka, dengan latar belakang pulau-pulau di Indonesia Timur yang dilintasi oleh jaringan infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring Timur.
Dapat diartikan bahwa manfaat konektivitas internet yang dihadirkan oleh BAKTI telah dirasakan oleh masyarakat di Indonesia Timur. Anak muda menggunakan internet untuk pengembangan diri dan akses pengetahuan yang lebih luas.
Sedangkan di sisi kiri yang melambangkan keunikan budaya di Kepulauan Kei terdapat gambar laki-laki memegang parang dan tombak yang menggambarkan ketangguhan dan kekuatan. Ada juga lukisan perempuan penari sebagai bentuk seni komunitas “Nuhu Evav”.
Selain itu, dilampirkan pula gambar kanguru tanah yang menjadi maskot Festival Pesona Meti Kei 2022. Habitat hewan dengan nama lokal “Aha” ini berada di Pulau Kei Besar.
Perwujudan keunikan Kepulauan Kei juga terdapat pada lambang BAKTI, dimana setiap huruf menggambarkan makanan khas di daerah tersebut.
Seperti makanan rumput laut bernama Latlat pada huruf B, makanan dari singkong bernama Embal Bubuhuk pada huruf K, ikan bakar Vuut Tuntun pada huruf T, dan sayur daun singkong bernama Sirsir pada huruf I.
Atyho salah satu muralis mengatakan bahwa pesan yang ingin disampaikan melalui mural adalah pentingnya peran internet dalam mempromosikan keunikan budaya Kepulauan Kei.
Selain itu, internet juga berperan sebagai “jendela dunia” baru bagi masyarakat Kepulauan Kei untuk menimba ilmu.
“Dengan internet kita punya tradisi, makanan khas, dan budaya yang bisa diketahui teman luar, begitu pula sebaliknya kita juga bisa mengenal dunia lebih luas dari internet. Dulu kita menganggap buku adalah segalanya, sekarang internet adalah segalanya. Kita belajar apa saja dari situ. internet dan kami tumbuh dari sana,” katanya.
Mural tersebut dikerjakan oleh tiga perwakilan komunitas Kei Fine Art, yakni Emus, Atyho, dan Ulpex. Prosesnya dilakukan selama lima hari dari tanggal 21 hingga 25 Oktober.
Karya-karya mural tersebut dipajang di samping booth BAKTI dan menjadi latar selfie para pengunjung festival Pesona Meti Kei 2022.
Festival Meti Kei merupakan salah satu cara bagi pemerintah daerah untuk memanfaatkan fenomena alam air surut yang panjang (meti) menjadi sebuah festival di wilayah pesisir. FPMK telah menjadi kalender pariwisata tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Baca juga: Pemanfaatan platform digital untuk mengembangkan bisnis desa wisata di Kei
Baca juga: BAKTI membekali siswa SMK di Langgur dengan literasi digital dan bahasa Inggris
Baca juga: BUMDes Tual antusias menyambut program internet mandiri dari BAKTI
Reporter: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosario Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022
