Jakarta (Partaipandai.id) – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Perguruan Tinggi Desa (Pertides) menggelar forum diskusi untuk membahas rekomendasi dan pemikiran bagi kemajuan dan percepatan pembangunan desa.
Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan ide dan gagasan dari forum tersebut menjadi landasan penting untuk mendorong percepatan pembangunan di desa, terutama terkait pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di desa. desa.
“Dua hal yang diharapkan dibahas untuk jangka pendek 2023-2024 dan jangka menengah 2025-2045, karena posisi perguruan tinggi juga mengalami akselerasi yang luar biasa, dua hal itu pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Abdul Halim dalam forum. yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (8/11).
Halim mengatakan sudah saatnya mempercepat laju pembangunan desa. Sebelumnya, upaya percepatan percepatan pembangunan desa melalui adanya dana desa sebesar Rp. 468 triliun terbukti berhasil membangun desa, sehingga desa memiliki ketahanan ekonomi yang kuat.
Selain itu, selama pandemi COVID-19, nyatanya desa mengalami penurunan angka kemiskinan.
Baca juga: Mendes PDTT: Pembantu desa aktor pembangunan desa
Jika ditelaah lebih dalam, tambah Halim, menyelesaikan masalah di desa sama dengan menyelesaikan 84 persen masalah pembangunan di Indonesia. Selama ini, menurut dia, desa tersebut mengalami perkembangan yang signifikan.
Seperti pada tahun 2022, terdapat sekitar 6.300 desa mandiri dan terjadi penurunan drastis untuk desa tertinggal dan sangat tertinggal. Halim mengatakan provinsi yang mampu melengkapi desa tertinggal adalah Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Bangka Belitung.
“Ke depan, penetapan status desa harus direkonstruksi karena tantangannya berbeda,” tambahnya.
Selain itu, perlu juga merumuskan tantangan secara detail agar orientasi pembangunan desa menjadi jelas dan dapat dirasakan oleh masyarakat desa. Terkait hal itu, Halim memastikan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Desa (SDGs) menjadi pedoman bagi Kemendes PDTT dan pihak terkait dalam membangun desa.
“SDGs Desa akan memperjelas arah pembangunan desa, memperlancar pelaksanaan pembangunan, dan mempermudah dalam mengukur hasil, manfaat, dan dampak pembangunan,” ujarnya.
Halim menambahkan, keberhasilan pembangunan desa juga membutuhkan dukungan semua pihak, seperti Pertides dan Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar yang juga berperan dalam lahirnya Kemendes PDTT.
Baca juga: 84 universitas adalah anggota Pertides
Sementara itu, Ketua Pertides Panut Mulyono mengatakan perguruan tinggi berperan dalam menyukseskan SDGs Desa melalui pengembangan, inovasi, dan mengupayakan lahirnya berbagai kebijakan berbasis riset.
“KKN tematik untuk pengembangan potensi desa juga penting,” ujar mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.
Perguruan tinggi juga dapat meningkatkan kompetensi perangkat desa dan pendampingnya melalui pendidikan dan pelatihan, seperti program Rekognisi Pembelajaran Masa Lalu (RPL).
“RPL merupakan salah satu cara untuk mengukur pemerataan pendidikan,” kata Panut.
Turut hadir dalam forum tersebut Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Taufik Madjid, dan Rektor Pertides,.
Baca juga: Kemendes: Pembangunan desa tetap berjalan meski terdampak pandemi
Reporter: Tri Meilani Ameliya
Editor: Fransiska Ninditya
Redaksi Pandai 2022