Kementerian Komunikasi dan Informatika mencegah penyebaran hoaks selama Ramadan

Jakarta (Partaipandai.id) – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan pihaknya terus berupaya mencegah penyebaran hoaks, termasuk selama Bulan Suci Ramadan.

“Kalau hoaks, baik itu Ramadhan atau tidak, akan terus kami pantau, akan kami cegah,” kata Usman saat dihubungi Partaipandai.id, Sabtu.

Usman mengatakan pencegahan penyebaran hoaks dilakukan dengan tiga mekanisme. Yang pertama menggunakan Automatic Identification System (AIS) untuk memantau dan mengidentifikasi konten yang berpotensi hoax.

AIS merupakan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan, bekerja untuk menangkap disinformasi yang beredar di ruang digital, termasuk hoax.

Kedua, melakukan patroli siber 24 jam untuk mendeteksi dan menghapus konten yang merugikan masyarakat. Patroli siber dilakukan setiap hari tanpa gangguan untuk memastikan ruang digital yang sehat dan aman bagi semua pihak.

“Dan yang ketiga adalah laporan masyarakat. Jadi kita lakukan terus selama 24 jam. Mekanismenya seperti itu,” ujarnya.

Usman menegaskan, tiga mekanisme yang digunakan Kemenkominfo dalam memantau hoaks selama Ramadhan adalah SOP atau Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.

Hal ini menunjukkan pihaknya terus berkomitmen melindungi masyarakat dari dampak negatif hoaks, baik di Bulan Suci Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Usman juga mengungkapkan jika bercermin tahun lalu penyebaran hoaks selama Ramadan mengalami tren menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, hal itu disebabkan kecenderungan masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi selama bulan suci ini.

“Jadi kalau dilihat trennya memang ada penurunan. Mudah-mudahan karena orang berpuasa, mereka menahan diri untuk tidak membuat atau menyebarkan berita hoax,” kata Usman.

Sumber