Jakarta (Partaipandai.id) – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan perempuan tangguh untuk berkontribusi nyata membangun dunia yang lebih baik.
“Suatu kehormatan bisa bergabung dengan Anda dalam sesi ke-34 Forum Perempuan Parlemen di Kota Kigali yang semarak,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Demikian disampaikan Puan Maharani dalam Sidang ke-34 Forum Diskusi Perempuan Anggota Parlemen dunia di Kigali, Rwanda, Selasa. Diskusi tersebut digelar sebagai bagian dari Sidang ke-145 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Rwanda.
Puan mengulas sejumlah isu penting yang dibahas dalam Forum Perempuan Anggota Parlemen dalam rangkaian acara IPU ke-144 di Bali pada Maret 2022 yang berkontribusi pada Majelis IPU.
Salah satunya terkait dengan perspektif gender dalam rancangan resolusi di hadapan Standing Committee for International Peace and Security dengan judul “Rethinking and Reframing Approaches to the Peace Process with the aim of Fostering Lasting Peace”.
“Dan draf resolusi di hadapan Standing Committee for Sustainable Development berjudul ‘Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Enabler untuk Sektor Pendidikan, termasuk selama Masa Pandemi COVID-19’,” katanya.
Menurut Puan, Forum Perempuan Anggota Parlemen di Bali berisi diskusi tentang pengalaman parlemen dalam mempromosikan kesehatan perempuan, anak dan remaja selama pandemi COVID-19 dan pemulihan kritis dari pandemi.
Dari diskusi tersebut, kata Puan, anggota forum sepakat untuk mengundang perempuan dan anak perempuan untuk terlibat dalam desain dan pemberian layanan kesehatan dan diberdayakan untuk mengklaim hak mereka atas kesehatan.
“Kami juga berbagi strategi dan praktik baik untuk pemulihan pasca COVID yang mengutamakan kesehatan, hak seksual dan reproduksi serta meningkatkan akses layanan kesehatan untuk semua,” katanya.
Ia menjelaskan, Sidang IPU ke-144 di Bali pada Maret 2022 telah mengadopsi item darurat berjudul “Resolusi Damai Perang di Ukraina, Penghormatan terhadap Hukum Internasional, Piagam PBB dan Integritas Teritorial”.
Menurut dia, untuk item darurat, Forum Perempuan Parlemen telah berkontribusi dengan membuat rekomendasi yang kuat mengenai gugus tugas yang dibuat setelah item darurat.
“Sehingga komposisinya seimbang gender dan termasuk negara-negara yang tidak memiliki kepentingan tinggi dalam konflik,” katanya.
Menurutnya, pemimpin perempuan harus bersatu untuk memperkuat suara dan upaya berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk memperkuat pemberdayaan perempuan.
Untuk mengembangkan solusi yang bermakna, efektif dan inklusif untuk proses pemulihan global, perempuan harus menjadi yang terdepan dan terdepan.
“Solidaritas global adalah kuncinya dan multilateralisme adalah satu-satunya cara. Perdamaian dan keamanan harus menjadi prioritas karena dunia tidak akan pernah bisa mencapai kemakmuran jika konflik terus berlanjut,” katanya.
Puan mengatakan parlemen sebagai wakil suara kolektif rakyat merupakan fondasi demokrasi yang memiliki segala potensi untuk membangun dunia yang lebih kuat dan tangguh untuk semua.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh anggota Forum Parlemen Wanita IPU untuk menciptakan dunia bagi semua generasi dan mengambil tindakan sekarang untuk membangun dunia yang lebih berkelanjutan, damai dan sejahtera.
Wartawan: Imam Budilaksono
Redaktur: Didik Kusbiantoro
Redaksi Pandai 2022