Memuat…
Mantan pelatih timnas Indonesia kenamaan, Anatoli Polosin. Foto: Youtube melalui Sportsstars.id
Anatoli Polosin merupakan salah satu pelatih yang dikenang masyarakat Indonesia atas keberhasilannya meraih emas SEA Games 1991. Pasukan GarudaPolosin dikenal kejam dalam menggembleng pemain.
Polosin mengharuskan para pemain untuk berlari selama 15 menit dengan kecepatan tinggi setelah setiap latihan. Tak hanya itu, pria kelahiran Tashkent, Uzbekistan pada 30 Agustus 1935 ini juga memerintahkan anak asuhnya untuk berkeliling gunung.
Dibandingkan aksi Shin Tae-yong memukul kaki pemain dengan tongkat, Polosin bisa dibilang jauh lebih kejam.
Bahkan, setidaknya ada tiga pemain Timnas Indonesia yang pada era itu tidak bisa mengikuti menu latihan Polosin. Siapa mereka?
1. Ansyari Lubis

Nama Ansyari Lubis sangat harum di kancah sepak bola Indonesia, terutama pada era Galatama. Bersama Medan Jaya dan Pelita Jaya, Ansyari muda selalu mampu mencetak dua digit gol setiap musimnya.
Pemindahan dari Medan Jaya ke Pelita Jaya memang menghebohkan. Saat itu, Ansyari menjadi pemain termahal di Tanah Air.
Tak ayal, Polosin pun meminta bakat dari Batak. Ansyari pun kemudian dipanggil ke skuat Timnas Indonesia.
Namun, Ansyari menjadi salah satu pemain yang tidak bisa mengikuti menu latihan Polosin. Ia juga dicoret dari skuat Timnas Indonesia kala itu.
2. Fakhri Husaini

Fakhri merupakan gelandang serang yang cukup ditakuti dari era Galatama hingga Liga Indonesia. Puncak kejayaan karirnya adalah saat membela Petrokimia dan PS Pupuk Kaltim.
Fakhri kemudian dipanggil ke TC untuk timnas Indonesia jelang SEA Games 1991. Bukannya menjalani latihan dengan sungguh-sungguh, Fakhri malah kabur dari TC.