Kisah mahasiswa ITS dan ITB tentang karya mereka memenangkan kompetisi

Jakarta (Partaipandai.id) – Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) berbagi kesan dan pengalaman tentang karya tulis berbasis teknologi yang berhasil menjadi juara utama dalam ajang “Beswan Djarum Plus Lomba menulis 2021/2022″.

Kedua mahasiswa tersebut adalah Najla Rasikha Putri Harza dan Andi Ameera Sayaka Cakravastia, karena Najla berhasil meraih paper dengan kategori eksak “Non-Invasive Fetal Oximeter To Detect Gynecological Hypoxia Using Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm”.

“Singkatnya, tulisan ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kematian bayi sesak napas itu juga hampir seperempat tinggi sebagai akibat dari itu. Di Indonesia juga (sesak napas) penyebab kematian bayi nomor satu dan dari sini saya terinspirasi untuk membuat ini,” kata Najla menceritakan tulisan ilmiahnya di wawancara media online Kamis.

Baca juga: Djarum Foundation capai tonggak satu juta mangrove

Secara garis besar, Najla yang berlatar belakang Teknik Biomedik yang sedang mendalami tulisannya menemukan bahwa sesak napas Sebagai kondisi tubuh, kekurangan oksigen menjadi penyebab nomor satu kematian bayi saat melahirkan di Indonesia.

Asfiksia dapat dideteksi, tetapi saat ini alat pendeteksi sesak napas bagi bayi tergolong invasif dan memberikan kerugian bagi bayi yang dilahirkan.

Untuk itu, Najla akhirnya terdorong untuk mengembangkan inovasi inspeksi sesak napas untuk janin yang non-invasif dan aman untuk bayi setelah lahir.

Karya ilmiahnya menjelaskan cara kerja alat pendeteksi yang disebut FETOX (Non-Invasive Fetal Pulse Oximeter), yang menggabungkan teknologi hardware dan software yang dirancang untuk dapat memeriksa kondisi saturasi oksigen bayi, terutama untuk trimester akhir sebelum kelahiran.

Selanjutnya, dalam Karya Tulis Ilmiahnya, Najla memilih Jember sebagai lokasi uji coba aplikasi perangkatnya mengingat kota tersebut mengalami kasus kematian bayi akibat sesak napas Sebagian besar berada di Provinsi Jawa Timur yang saat ini menjadi tempat tinggal mereka.

Kisah menarik lainnya tentang pembuatan karya ilmiah datang dari Ameera, dimana ia memenangkan kompetisi menulis dari kategori non-eksakta dengan membawakan kata-kata “Bersatu: Aplikasi Terpadu untuk Memaksimalkan Potensi Atlet dan Mempersiapkan dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia”.

Baca juga: Program Djarum Foundation di bidang pendidikan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulisan Ilmiah Ameera juga dipengaruhi oleh latar belakangnya yang merupakan mantan atlet olahraga triatlon.

Dalam tulisannya, ia menyebut banyak mantan atlet yang mengalami penurunan kualitas hidup setelah tidak lagi menjadi atlet.

Ia akhirnya mengembangkan sebuah aplikasi dengan nama BerSATU yang fokus untuk dapat membantu para atlet mengelola keberlangsungan karir mereka tidak hanya ketika mereka menjadi atlet tetapi juga setelah mereka tidak lagi menjadi atlet.

Aplikasi ini cukup lengkap karena tidak hanya membantu atlet mendapatkan akses informasi tentang kompetisi dan sponsorship, tetapi juga membantu atlet mendapatkan akses lain seperti informasi kesehatan mental, akses pendidikan keuangan, serta pusat keterampilan untuk karir profesional.

“Harapannya dengan berkembangnya UNITED, atlet bisa mandiri dan tidak hanya mengandalkan pemerintah saja. Mereka bisa menghidupi diri sendiri saat menjadi atlet bahkan setelah tidak lagi menjadi atlet. Mereka bisa memiliki kemampuan dan keterampilan di berbagai bidang, Baik itu finansial, kesehatan mental, hingga karir profesional. , kata mahasiswa jurusan teknik ini.

Baca juga: IKA Undip-Djarum Foundation bantu APD atasi corona

Meski saat ini kedua karya tulis mereka masih dalam bentuk prototipe, baik Najla maupun Ameera telah sepakat untuk menargetkan agar karya mereka dapat terwujud sepenuhnya di dunia nyata.

Mereka berharap dapat bekerjasama dengan instansi terkait seperti Kementerian Kesehatan atau Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk memberikan solusi bagi masyarakat sesuai fungsi produknya masing-masing.

Lomba menulis dari Beswan Djarum Plus merupakan lomba tahunan yang diadakan oleh Djarum Foundation untuk para penerima beasiswa.

Kompetisi ini diharapkan untuk melatih keterampilan lunak peserta didik masa depan bangsa untuk peka terhadap kebutuhan masyarakat dan memberikan pemecahan masalah yang bermakna.

Untuk Lomba Karya Tulis Beswan Djarum Plus 2021/2022, ada 243 peserta yang mengikuti lomba karya tulis ilmiah.

“Melalui kegiatan ini diharapkan rekan-rekan mahasiswa dipersiapkan untuk memiliki nilai-nilai yang baik, nantinya menjadi pemimpin dan adaptif, mengingat dalam program ini mahasiswa dilatih untuk merespon secara kritis, inovatif, dan kreatif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar program. Pengelola Dinas Pendidikan Yayasan Djarum Abraham Delta Oktaviari.

Baca juga: Pelajar dari seluruh Indonesia diundang untuk memenangkan Djarum Scholarship Plus 2022-2023

Baca juga: Tips agar fleksibel dalam berbicara di depan umum

Baca juga: Penulis Roro Ajeng Sekar Arum berbagi tips menulis “Design Thinking”

Reporter: Livia Kristianti
Redaktur : Suryanto
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *