DPRD Kabupaten Sidoarjo juga berupaya menurunkan angka stunting atau anak bertubuh pendek atau stunting, di Kabupaten Sidoarjo.
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net – DPRD Kabupaten Sidoarjo turut serta dalam upaya penurunan angka stunting atau anak bertubuh pendek atau stunting, di Kabupaten Sidoarjo. Upaya ini dilakukan Komisi D DPRD Sidoarjo melalui sosialisasi pencegahan stunting bersama puskesmas ke desa-desa di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Ini salah satu program prioritas yang diawasi Komisi D,” kata anggota Komisi D DPRD Sidoarjo, Saifuddin Affandi di sela-sela menjadi salah satu narasumber sosialisasi pencegahan stunting, di Balai Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Rabu (24/2).
Saifuddin Affandi menjelaskan, sosialisasi tentang stunting ini merupakan bagian dari kegiatan Komisi D yang mengkampanyekan gizi untuk anak. Pasalnya, pihaknya mendapatkan kenyataan di lapangan, sejumlah anak di Kabupaten Sidoarjo ada yang mengalami gizi buruk.
Kampanye gizi sekaligus upaya penurunan stunting ini bekerja sama dengan Puskesmas di Kabupaten Sidoarjo. Karena setiap puskesmas memiliki desa binaan. “Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di desa-desa di Sidoarjo,” kata Saifuddin Affandi yang juga anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB).
Saifuddin mengatakan, selain memberikan pengetahuan tentang gizi dan pencegahan stunting kepada kader posyandu dan ibu-ibu di desa, sosialisasi ini juga sebagai sarana untuk mengetahui secara langsung permasalahan terkait stunting di Sidoarjo.
Masalah terkait stunting ini nantinya akan dibahas dalam rapat internal di Komisi D dan akan dicari solusinya dengan instansi terkait di Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. “Dan nantinya kami akan mendukung kebutuhan anggaran di puskesmas untuk mengatasi stunting ini,” jelas perwakilan dari Kecamatan Taman.
Saifuddin Affandi menambahkan, upaya Komisi D DPRD Sidoarjo mengkampanyekan gizi dan pencegahan stunting juga merupakan bagian dari mendukung program pusat. Yaitu mempersiapkan generasi yang lebih baik di masa depan. “Ini sebagai upaya preventif. Jangan menunggu stunting terjadi,” kata Saifuddin.
Meski demikian, kata Saifuddin Affandi, sosialisasi pencegahan stunting langsung ke desa-desa tersebut sudah dilakukan mulai tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan serupa diadakan di Puskesmas. “Tahun ini kita pantau langsung dengan datang ke desa-desa,” kata Saifuddin.
Saifuddin juga berharap, upaya kampanye pencegahan stunting yang langsung menjangkau desa-desa tersebut dapat terus dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Sidoarjo. Dikatakannya, selain puskesmas, pemerintah desa bisa melakukan kegiatan serupa karena APBDes memiliki anggaran untuk pencegahan stunting. “Sinergi ini diharapkan dapat mengurangi stunting dan menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas,” pungkas Saifuddin Affandi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Trosobo Taman, Dr. dr. Arif Rahman Nurdianto, M.Imun menjelaskan kerja sama dengan Komisi D DPRD Sidoarjo yaitu kampanye pencegahan stunting akan dilaksanakan di sembilan desa binaan Puskesmas Trosobo Taman.
Arif mengatakan, kegiatan serupa sebenarnya sudah dilakukan seminggu sekali. Namun, saat ini sosialisasi pencegahan stunting kembali diperkuat. “Apa saja yang muncul di desa nanti bisa dibicarakan di puskesmas,” kata Arif saat menjadi narasumber sosialisasi pencegahan stunting, di Balai Desa Sidodadi, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Rabu (24/2).
Namun jika tidak bisa ditangani hanya oleh puskesmas, maka akan diteruskan ke Komisi D DPRD Sidoarjo untuk ditindaklanjuti. “Misalnya ada warga yang BPJS Kesehatannya tidak bisa bayar, nanti kami kasih tahu,” ujar dokter alumni Unair ini.
Arif mengatakan, di Desa Taman Sidodadi, saat ini tidak ada kasus stunting. Begitu juga dengan desa-desa lain yang menjadi binaan Puskesmas Trosobo Taman. “Alhamdulillah untuk desa di bawah Puskesmas Trosobo tidak ada,” kata dokter yang memimpin Puskesmas Trosobo Taman itu, sejak 2019.
Diketahui, dalam kampanye pencegahan stunting ini, selain anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Saifudin Affandi dan Kepala Puskesmas Trosobo Taman, Dr. dr. Arif Rahman Nurdianto, M.Imun, materi pencegahan stunting disampaikan oleh salah satu dokter yang juga pegawai Puskesmas Trosobo Taman.
Materi yang disampaikan meliputi pengertian stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak), akibat kekurangan gizi dalam waktu lama. Sehingga perawakan anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan mengalami keterlambatan dalam berpikir.
Selain itu dijelaskan tentang intervensi pencegahan stunting melalui anggota keluarga yaitu ibu hamil, bayi baru lahir, anak usia 6 bulan sampai dua tahun, balita. Dijelaskan pula tentang dampak stunting. Diantaranya produktivitas yang rendah dan kemampuan bersaing.(ADV/sta/rd)