KPK: Upaya Penyelamatan Danau Limboto Berkembang Signifikan

Jakarta (Partaipandai.id) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta upaya penyelamatan Danau Limboto sebagai aset negara agar pemulihannya berjalan signifikan.

Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat audiensi Penyelamatan Danau Prioritas Danau Limboto Gorontalo di Aula Kantor Wilayah Sungai Gorontalo Sulawesi II, Rabu.

Dalam sambutannya yang dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, Nawawi menjelaskan bahwa Danau Limboto merupakan salah satu dari 15 danau yang telah ditetapkan sebagai danau prioritas nasional yang harus segera diselamatkan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2021 tentang Menyelamatkan Danau Prioritas Nasional.

KPK, kata dia, merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam penyelamatan danau tersebut.

Baca juga: Tiga lembaga melakukan sensus burung air di Danau Limboto, Gorontalo

“Kehadiran KPK melalui Korsup (Koordinasi dan Pengawasan) Wilayah IV kali ini merupakan bagian dari koordinasi pencegahan korupsi dan penyelamatan aset. Kami berharap semangat yang sama dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memulihkan Danau Limboto agar tahun ini ada kemajuan yang bisa ditunjukkan,” katanya.

Nawawi mengungkapkan ada lima permasalahan yang terjadi di Danau Limboto yang harus diselamatkan, seperti pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, belum terintegrasinya pengelolaan danau dalam dokumen perencanaan wilayah, penurunan kualitas air dan pendudukan Danau Limboto.

“Kemajuan penyelamatan Danau Limboto harus kita angkat. Kita harus belajar dari hilangnya 56 danau di Jakarta, beberapa di antaranya sudah dialihfungsikan menjadi restoran, hotel, bahkan di Banten untuk diperjualbelikan kepada investor. Oleh karena itu, jangan sampai itu terjadi di sini, mari kita coba membuat Danau Limboto kembali ke fungsi aslinya,” katanya.

Baca juga: Gorontalo menggambarkan kondisi Danau Limboto di Bappenas

Untuk itu, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait agar koordinasi dan aksi pemulihan lebih efektif. Menurutnya, jika dibiarkan terus, Danau Limboto berpotensi hilang seiring dengan okupasi dan sedimentasi yang terus terjadi.

Sementara itu, Staf Ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lucky Harry Korah menyatakan pentingnya koordinasi antar instansi dalam menyelamatkan Danau Limboto.

“Koordinasi itu penting karena birokrasi sering lamban, tidak jalan karena tidak menguasai koordinasi. Jadi, keberadaan KPK dengan fungsi pencegahan bisa menyatukan koordinasi yang lebih berkualitas,” kata Lucky.

Baca juga: Gorontalo-Pindad Jajaki Kerja Sama Penanganan Eceng Gondok di Danau Limboto

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Gorontalo Sulawesi II, Naswardi menjelaskan, kondisi Danau Limboto saat ini kritis. Oleh karena itu, Balai Besar DAS Gorontalo Sulawesi II telah melakukan beberapa upaya penyelamatan.

“Akhirnya kami melakukan kajian terhadap kawasan Danau Limboto yang diduduki. Kemudian kami melakukan ‘focus group discussion (FGD)’, dan mengusulkan garis batas Danau Limboto ke Kementerian PUPR untuk ditetapkan,” kata Naswardi.

Naswardi mengatakan, salah satu kendala penyelamatan Danau Limboto adalah pembebasan lahan sebagian Danau Limboto karena telah berubah fungsi dan telah resmi disertifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Reporter: Benardy Ferdiansyah
Redaktur: Herry Soebanto
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *