loading…
Semakin banyak maskapai menghentikan penerbangan ke Tel Aviv, Israel. Foto/anadolu
Maskapai penerbangan nasional Azerbaijan, Azal Airlines, mengumumkan penangguhan penerbangannya ke Tel Aviv “karena kejadian terkini dan masalah keamanan di Israel.”
“Informasi tambahan mengenai dimulainya kembali penerbangan antara ibu kota Baku dan Israel akan diumumkan tergantung pada situasinya,” ungkap kantor berita milik pemerintah Azerbaijan, APA.
Maskapai penerbangan nasional Inggris, British Airways, dan Wizz Air yang berbasis di Hungaria juga menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv, menurut Times of Israel.
Pekan lalu, maskapai penerbangan yang berbasis di Jerman, Lufthansa, dan Air France memutuskan menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv.
Keputusan tersebut juga memengaruhi perusahaan penerbangan lain di bawah Lufthansa Group yakni Eurowings, Swiss, Austrian Airlines, dan Brussels Airlines.
Delta Air Lines yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Kamis bahwa mereka menangguhkan penerbangan antara Bandara Internasional John F Kennedy (JFK) di New York dan Tel Aviv hingga 31 Desember, dengan alasan “konflik yang sedang berlangsung.”
American Airlines juga telah membatalkan penerbangannya ke dan dari Israel hingga April 2025.
Eskalasi antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon telah mencapai tingkat berbahaya yang dapat memicu perang habis-habisan di antara mereka.
Sejak Senin, Israel melancarkan serangkaian serangan udara ke Lebanon selatan dan timur, dengan otoritas kesehatan Lebanon mengatakan 492 orang telah tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang terluka dalam serangan tersebut, yang juga telah memaksa ribuan warga sipil meninggalkan rumah mereka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Kelompok Hizbullah mengatakan telah meluncurkan enam serangan rudal terhadap instalasi militer di Israel utara, termasuk dua lapangan terbang dan satu pabrik bahan peledak.
(sya)