Lima pantangan di Jawa tersirat dalam film Jagat Arwah

Jakarta (Partaipandai.id) – Film Jagat Arwah menawarkan suasana gaib yang diberi sentuhan fantasi dan menyiratkan beberapa pantangan yang jika diabaikan dikatakan menimbulkan malapetaka.

Apa saja lima pantangan di Jawa yang tersirat dalam film “Jiwa Jagat”? Berikut daftarnya, dikutip dari siaran resmi Visinema, Rabu.

Ora Rukun Marang Wong Tuo (tidak akur dengan orang tua)

Hubungan Raga (Ari Irham) dengan ayahnya, Sukmo (Kiki Narendra) digambarkan tegang dan tidak harmonis. Keduanya mengalami masalah komunikasi yang berakibat fatal hingga menimbulkan perang dingin selama bertahun-tahun. Menurut salah satu mitos di Jawa, jika anak mengabaikan kondisi buruk dengan orang tuanya, ia berpeluang mendapat masalah di masa depan.

Baca juga: “Jagat Arwah”, film horor dengan unsur misteri budaya nusantara

Mangan Ndiski Wong Tuo (makan sebelum orang tua)


Masih mengenai hubungan Raga dengan ayahnya, masyarakat Jawa juga sangat mementingkan etika bahkan dalam ranah dapur. Mereka percaya makan di depan orang tua juga memiliki konsekuensi tersendiri.

Keluar rumah larut malam diculik oleh hantu

Di film Jagat Arwah, Raga sering pulang larut malam setelah sibuk latihan band. Menurut tabu kakek-nenek sebelumnya, mengembara melalui Maghrib dapat diculik oleh roh.

Dalam film Jagat Arwah, Raga diikuti oleh salah satu makhluk halus yang berkeliaran di dekat tempat tinggalnya, dengan lokasi syuting di Kaliangkrik.

Gagak adalah pertanda buruk

Orang Jawa percaya bahwa burung gagak yang berkeliaran di sekitar rumah adalah pertanda buruk. Selain itu kicau burung pipit juga menandakan hal yang sama, justru menjadi pertanda bahwa kabar duka akan segera datang. Meski tidak eksplisit, film Jagat Arwah menyisipkan berbagai pertanda sebelum hal buruk datang.

Bersiul di malam hari bisa mengundang kuntilanak

Tokoh Kuntilanak (Sheila Dara) merupakan salah satu makhluk halus yang berperan penting dalam cerita Jagat Arwah. Bedanya, tanpa bersiul, Raga sudah memiliki keterikatan tersendiri dengan Kunti terkait masa lalu mereka. Hal ini sering dikaitkan sebagai nasihat bagi seseorang untuk tidak menimbulkan keributan di malam hari.

Jagat Arwah menceritakan tentang kematian Sukmo (Kiki Narendra) yang mendadak dan mencurigakan. Raga (Ari Irham), putra Sukmo, menjelajahi kehidupannya yang penuh dengan hal-hal mistis. Termasuk fakta bahwa ia adalah keturunan penyeimbang Alam Semesta Roh sekaligus Alam Semesta Manusia yang menyandang Aditya ke-7. Impian menjadi anggota band terkenal harus dipertaruhkan demi melanggengkan tradisi keluarganya.

Dibantu oleh pamannya, Paklik Jaya (Oka Antara), Raga mencoba mengendalikan kekuatan dalam dirinya dan bertemu dengan makhluk halus yang masih berhubungan dengannya di perjalanan; Noni (Cinta Laura), Kunti (Sheila Dara) dan Genderuwo (Ganindra Bimo).

Baca juga: Mengenal Filosofi “Sedulur Papat Limo Pancer” dalam film “Jagat Arwah”

Baca juga: “Jagat Arwah” menampilkan horor dan fantasi di trailer perdana

Baca juga: Teaser “Jaga Arwah” ditonton 1 juta penonton dalam waktu kurang dari 24 jam

Reporter: Nanien Yuniar
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *