Maarif Institute: ADFP Award Perkuat Kepemimpinan Inklusif Jokowi

Jakarta (Partaipandai.id) – Maarif Institute menilai penghargaan Hasan bin Ali 2022 International Peace dari Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP) yang diperoleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan keberhasilan kepemimpinan inklusifnya.

“Maarif Institute menganggap penghargaan ini untuk mengukuhkan keberhasilan kepemimpinan inklusif Jokowi dalam mengelola keragaman dan memperkuat kekompakan masyarakat di tengah situasi dunia yang sulit,” kata Direktur Program Maarif Institute Moh. Shofan, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Presiden Jokowi menerima penghargaan perdamaian dari ADFP

Shofan juga mengapresiasi langkah ADFP memberikan penghargaan kepada Jokowi yang diwakili Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam pertemuannya dengan Presiden ADFP Sheikh Abdullah bin Bayyan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Rabu.

Menurut Shofan, Jokowi layak mendapatkan penghargaan tersebut karena kegigihannya dalam membina kerukunan dan perdamaian antarumat beragama di Indonesia. Jokowi bahkan mampu menyelaraskan hubungan antarumat beragama dan etnis serta menghadirkan berbagai upaya melawan polarisasi politik dan sektarianisme atau semangat mempertahankan suatu keyakinan.

“Jadi, semangat apresiasi ini meruntuhkan tembok sektarianisme dan membangun jembatan perdamaian antara berbagai kelompok Muslim di dunia,” kata Shofan.

Penghargaan yang diberikan kepada Presiden Jokowi, tambah Shofan, juga merupakan bentuk pengakuan atas komitmen kuat Jokowi dalam memajukan dan menyebarkan nilai-nilai perdamaian, toleransi, dan hidup berdampingan di Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia.

Hal itu terlihat saat Jokowi mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk lebih intensif menjaga pluralisme dan toleransi, di tengah maraknya praktik intoleransi beragama dan kekerasan atas nama agama.

Shofan menilai Jokowi telah mengingatkan semua pihak bahwa dunia membutuhkan persatuan, persaudaraan, perdamaian, dan kerja sama untuk mengatasi tantangan global lainnya.

Ia berharap penghargaan tersebut dapat memperkuat komitmen dan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi diskriminasi dan intoleransi terhadap umat beragama yang masih terjadi, seperti di Bireun, Aceh; Cilegon, Banten; dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Sejalan dengan agenda penguatan nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan dialog lintas umat beragama, Shofan mengatakan Maarif Institute akan menggelar Musyawarah Pemikiran Ahmad Syafii Maarif di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 12-17 November 2022.

“Pengakuan internasional atas kepemimpinan Jokowi tidak lepas dari peran konstruktif tokoh nasional dan kontribusi ormas moderat yang menjadi mitra strategis pemerintah selama ini. Pemikiran Buya Syafii masih memiliki relevansi dalam menjawab pertanyaan masyarakat dan Indonesia,” kata Shofan.

Baca juga: Pengamat: Jokowi Pastikan Pangan Stabil dalam Inisiatif Gandum
Baca juga: Jokowi-Zelensky Bahas Situasi Ukraina hingga Kesepakatan Laut Hitam


Reporter: Tri Meilani Ameliya
Editor: Tasrief Tarmizi
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *