Sidoarjo, HARI BANGSA– Anggota Komisi B DPRD Jatim Achmad Amir Aslichin meminta data penerima bansos berdasarkan hasil musyawarah desa (musdes) dan musyawarah desa (muskel). Ini merupakan bagian dari keterlibatan maksimal pemerintah desa (pemdes) dan pemerintah kecamatan (pemkel) dalam mengatasi penyebaran Covid-19.
Achmad Amir Aslichin mengatakan, bantuan sosial dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kota dan pemerintah kabupaten serta dari pengusaha harus disalurkan langsung ke pemerintah desa atau pemerintah daerah. Hasil keputusan Muskel dan Musdes akan tepat sasaran untuk menyentuh masyarakat yang membutuhkan. “Pendistribusian bansos akan dimaksimalkan,” kata Mas Iin, sapaan akrab Achmad Amir Aslichin, Jumat (15/5).
Jika bansos diabaikan atau dikelola oleh pemerintah provinsi, pemerintah kota dan instansi pemerintah kabupaten, kata Mas Iin, banyak ditemukan digunakan untuk kepentingan politik pejabatnya. Mulai dari memasang foto hingga mengklaim jasa perjuangan. Ini sangat ironis dan memprihatinkan.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mencontohkan, usulan Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Sidoarjo terkait pendataan penerima bansos yang menggunakan Musdes harus dipertimbangkan. Usulan tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini. “Mereka yang tahu siapa yang pantas dan pantas mendapat bantuan,” tegasnya.
Alumni Unair ini juga meminta agar anggaran penanganan Covid-19, baik dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten maupun pemerintah kota disalurkan langsung ke pemerintah desa dan pemerintah daerah. Termasuk juga potensi desa. Sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian di desa atau kecamatan setempat.(sta/rd)