Menkominfo: Pusat Data Nasional perkuat efisiensi “e-governance”

layanan e-governance semakin baik untuk mendukung PAN-RB

Cikarang (Partaipandai.id) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan Pusat Data Nasional (PDN) yang dibangun di Indonesia memiliki peran penting dalam memperkuat dan mengoptimalkan tata kelola berbasis digital. (e-tata kelola) yang lebih efisien.

“Harapannya efisiensi, pengelolaan data lebih efisien. Memperkuat pemerintahan elektronik dan menghasilkan Satu Data Indonesia untuk pengambilan keputusan berbasis data,” kata Menteri Johnny di sela-sela “Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Data Nasional” di kawasan GIIC, Cikarang, Jawa Barat, Rabu.

Lebih lanjut Menkominfo menyampaikan, perkembangan PDN ini nantinya dapat berdampak pada efisiensi belanja APBN pada data center dan server yang saat ini tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Johnny, saat ini dalam lingkup pemerintah saja, saat ini terdapat 2.700 data center yang menghabiskan banyak uang setiap tahunnya.

“Begitu halnya dengan aplikasi pemerintah. Ada lebih dari 24 ribu aplikasi pemerintah. Nanti kalau PDN (pengembangan) sudah selesai, kita harapkan bisa dikonsolidasikan di sini. Data center dikonsolidasikan di sini, mengelola aplikasi pemerintah di sini juga, ”katanya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate berfoto bersama perwakilan dinas terkait saat “Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Data Nasional” di kawasan GIIC, Cikarang, Jawa Barat, Rabu (9/9). /11/2022). (Partaipandai.id/Arnidhya Nur Zhafira)



Meski salah satu tujuan PDN adalah untuk efisiensi dan integrasi, Johnny menilai ada beberapa aplikasi besar dan penting dari pemerintah yang harus dijaga, termasuk aplikasi Peduli Protect.

Namun, lanjutnya, perencanaan data center harus dipersiapkan secara matang agar penerapannya dapat berlangsung secara optimal.

“Dengan demikian, aplikasi lebih efisien dan mudah, serta layanan pemerintahan elektronikLebih baik dukung PAN-RB (Pemanfaatan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi),” kata Johnny.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama perwakilan Kementerian Keuangan, Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, dan pihak terkait lainnya menggelar peletakan batu pertama pembangunan PDN di GIIC Deltamas, Cikarang.

Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, proyek ini dibiayai melalui bantuan Pemerintah Prancis sebesar 85 persen dan APBN rupiah murni sebesar 15 persen. Total nilai kontrak adalah 164,6 juta euro.

Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana membangun empat PDN berstandar global Tier-IV yang berlokasi di wilayah Jabodetabek; Taman Digital Nongsa Batam; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Terakhir di Balikpapan, Kalimantan Timur untuk mendukung pusat pemerintahan yang baru.

“Spesifikasi teknisnya hampir sama, jadi tinggal menduplikasi yang teknis di sini lalu membangunnya di tiga lokasi lain yang sudah disebutkan. Namun, itu semua sangat tergantung pada ketersediaan dana,” kata Menkominfo.

Baca juga: Kemenkominfo minta KPI lebih masif memantau siaran digital

Baca juga: Menkominfo memastikan siaran analog di daerah dimatikan secara bertahap

Baca juga: Menkominfo dan Thales membahas pengembangan SATRIA-1

Wartawan: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022

Sumber

Share This Article
Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *