Memuat…
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin. Foto/Dok/Pendis Kemenag
Saat ini, sebanyak 72 dosen berpartisipasi sertifikasi internasional . Rinciannya 30 dosen sertifikasi bahasa Arab (Lisanul Arab, Mesir), 25 dosen sertifikasi bahasa Inggris (Cambridge), dan 17 dosen sertifikasi CAHRM (Certified Advanced Human Resource Management).
Baca juga: Mahasiswa Ingin Coba Belajar di UI dengan Pra-U? Begini caranya
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr M Zainuddin mengatakan sertifikasi internasional bagi dosen dan tenaga pengajar akan dilakukan secara bertahap. Harapannya, para dosen bisa lolos proses sertifikasi.
“Saat ini jumlah dosen di UIN Maliki Malang sebanyak 752. Targetnya tahun ini 72 dosen yang sedang dalam proses sertifikasi internasional akan lulus. Tentunya jumlahnya akan terus bertambah melalui kegiatan serupa,” jelas Prof. Dr. M. Zainuddin saat ditemui di UIN Malang, (30/9/2022).
Dorongan untuk sertifikasi internasional dosen dan staf pengajar hanyalah salah satu upaya dalam internasionalisasi kampus.
Baca juga: 10 Kampus Jurusan Akuntansi Terbaik di Indonesia Versi THE 2022
Selain itu, diakui Zainuddin, upaya lain seperti memperluas kerjasama internasional berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi juga gencar dilakukan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa roadmap UIN Maliki Malang pada tahun 2021 hingga 2025 adalah tahap pengakuan dan reputasi internasional. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain sertifikasi internasional dan kerjasama internasional, Zainuddin juga menyebutkan bahwa akreditasi internasional program studi, peningkatan jumlah guru besar melalui program akselerasi, dan publikasi ilmiah bereputasi internasional juga penting untuk mendukung internasionalisasi kampus. “Selain itu, jumlah mahasiswa asing juga perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Wakil Rektor Bidang AUPK (Administrasi, Umum, Perencanaan, dan Keuangan) Dr Ilfi Nurdiana mengatakan tahun lalu sudah ada 10 persen dari jumlah ASN di UIN Maliki Malang yang telah tersertifikasi internasional.
Dia menargetkan 5 persen dosen akan lulus sertifikasi internasional tahun ini. “Jadi diharapkan tahun ini sebanyak 15 persen dari total ASN yang sudah tersertifikasi internasional,” ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Ilfi ini mengatakan, dosen yang bersertifikat internasional akan mendapatkan penghargaan melalui remunerasi. Selain itu, biaya pelatihan dan sertifikasi sepenuhnya ditanggung 100 persen.
(mpw)