Jakarta (Partaipandai.id) – Perusahaan teknologi Microsoft mengatakan kelompok peretas yang baru ditemukan telah menyerang perusahaan transportasi dan logistik di Ukraina dan Polandia dengan jenis ransomware baru.
Menurut laporan Reuters pada hari Minggu, para penyerang menargetkan beberapa sistem dalam waktu satu jam pada hari Selasa (11/10). Microsoft juga menambahkan bahwa mereka belum dapat menghubungkan serangan tersebut ke grup yang dikenal.
Baca juga: Netflix bermitra dengan Microsoft untuk bermitra dengan paket berlangganan dengan iklan
Namun, para peneliti menemukan bahwa peretasan itu sangat mirip dengan serangan sebelumnya oleh tim siber terkait pemerintah Rusia yang telah mengganggu lembaga pemerintah Ukraina.
Ukraina telah menjadi sasaran berbagai serangan siber oleh Rusia sejak dimulainya konflik pada akhir Februari, menurut peneliti keamanan barat dan pejabat senior pemerintah.
Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar, begitu pula badan keamanan siber Ukraina atau Polandia.
Korban ransomware baru, bernama “Prestige,” tumpang tindih dengan serangan siber penghancur data lainnya yang melibatkan malware “FoxLoad,” atau “HermeticWiper”, kata Microsoft.
Serangan itu menghantam ratusan komputer di Ukraina, Lithuania dan Latvia pada awal invasi Rusia ke Ukraina.
Lebih lanjut, Microsoft mengatakan bahwa ransomware “Prestige” bekerja dengan mengenkripsi data korban dan meninggalkan catatan tebusan yang mengatakan bahwa data hanya dapat dibuka dengan membeli alat dekripsi.
Dalam beberapa kasus, para peneliti mencatat bahwa peretas telah mendapatkan kontrol administrator atas sistem korban sebelum menyebarkan ransomware, menunjukkan bahwa mereka telah mencuri kredensial mereka lebih awal dan sedang menunggu saat yang tepat.
“Penyebaran ransomware di seluruh perusahaan tidak umum di Ukraina, dan aktivitas ini tidak terkait dengan salah satu dari 94 grup aktivitas ransomware yang saat ini aktif yang dilacak Microsoft,” kata para peneliti.
Baca juga: Kolaborasi platform data rantai pasokan Mercedes-Benz & Microsoft
Baca juga: Tes “bilah tugas” ramah tablet Microsoft pada Windows 11
Baca juga: Lintasarta memberikan pelatihan digital bersertifikat Microsoft di NTT
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Redaktur: Alviansyah Pasaribu
Redaksi Pandai 2022