Sidoarjo, NATION Daily – Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo Warih Andono meminta pemerintah kabupaten memberikan bantuan sosial Covid-19 kepada warga Rusunawa Tambak Kemerakan, Desa Krian. Warih mengatakan 20 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Rusunawa layak mendapatkan bantuan sosial Covid-19.
“Penghasilan mereka sebagai pedagang kaki lima, bahkan pengamen berkurang drastis akibat Covid-19,” ujarnya saat mendampingi Bacabup Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menggelar bakti sosial penyemprotan disinfektan di Rusunawa Tambak Kemerakan, Krian, Kamis (16/4).
Politisi Partai Golkar ini akan berkoordinasi dengan Panitia Kerja (Panja) Covid-19 DPRD Sidoarjo, agar warga rusun masuk dalam data penerima bansos Covid-19. Ia menegaskan akan segera menggelar audiensi dengan OPD terkait Rusunawa Tambak Kemerakan. Diantaranya membahas warga rusunawa yang terbebani tarif listrik.
Sementara itu, BHS meminta pemerintah pusat untuk membebaskan tarif listrik selama wabah Corona bagi warga Rusunawa Tambak Kemerakan. “Saya akan panggil Menteri BUMN untuk menggratiskan listrik bagi warga Rusun Tambak Kemerakan,” kata mantan anggota DPR RI periode 2014-2019 itu.
BHS menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan PLN untuk menyediakan listrik 450 VA bagi warga Rusunawa Tambak Kemerakan, Krian. Saat ini warga terbebani karena jaringan listrik terpasang 900 VA. Padahal, di rumah tempat tinggal mereka semula, warga menggunakan listrik bersubsidi sebesar 450 VA,” jelas politisi Partai Gerindra itu.
Selain memberikan bantuan sosial, BHS meminta Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memberikan subsidi atau insentif sebesar 50 persen untuk menyewa rumah susun selama wabah Covid-19. Saat ini, penghuni Rusunawa Tambak Kemerakan Kriah dikenakan biaya sewa bulanan sebesar Rp 250 ribu. “Warga keberatan bayar listrik rata-rata Rp 300 ribu per bulan,” kata BHS yang mendaftar Bacabup melalui Partai Gerindra dan Partai Golkar.
Salah seorang warga Rumah Susun Tambak Kemerakan, Misiadi mengatakan, selama ini setiap rumah tangga selain harus membayar sewa rumah susun sebesar Rp 250 ribu per bulan, juga membayar Rp 300-400 ribu untuk listrik per bulan dan air PDAM sebesar Rp 100 ribu per bulan. “Oleh karena itu, kita berharap listrik gratis selama ada Corona,” harap ketua RT 11 RW 03 itu. (st/rd)