Seharusnya tidak ada lagi pimpinan MA yang secara tegas mengatakan, ‘Maaf saya angkat tangan.’
Jakarta (Partaipandai.id) –
Direktur Eksekutif Pusat Studi Tata Negara dan Pemerintahan (PaKem) Fakultas Hukum (FH) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Fahri Bachmid berpendapat, Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) yang ideal adalah pemimpin yang berintegritas dan tegas.
“Idealnya, Wakil Ketua MA RI yang terpilih nanti benar-benar pemimpin yang berintegritas dan memiliki sikap tegas,” kata Fahri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Selain itu, kata dia, Wakil Ketua Mahkamah Agung juga harus punya rasa krisis atau pemahaman yang mendalam tentang situasi terkini, baik di lingkungan Mahkamah Agung maupun penegakan hukum di Indonesia.
Hal itu disampaikan Fahri terkait pemilihan Wakil Ketua Bidang Yudisial yang digelar Selasa (7/2) untuk mengisi kekosongan jabatan yang sebelumnya ditempati Andi Samsan Nganro yang memasuki usia pensiun pada awal Februari 2023.
Menurutnya, pada dasarnya pimpinan MA harus terdiri dari tokoh-tokoh yang negarawan dan menguasai aspek hukum. Selanjutnya, mereka juga dituntut untuk menjadi pemimpin yang berwibawa dan kuat demi mewujudkan pengadilan yang unggul.
Fahri juga mengingatkan pimpinan MA agar waspada dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di lingkungan MA, seperti isu korupsi dalam penanganan perkara beberapa waktu lalu yang melibatkan pegawai MA, bahkan dua hakim agung.
“Jangan sampai ada lagi pimpinan MA yang dengan tegas mengatakan, ‘maaf saya angkat tangan’ dan terkesan tidak mampu meyakinkan masyarakat untuk menyelesaikan masalah korupsi di lingkungan MA,” kata Fahri.
Baca juga: 17,28 persen aparatur MA berpotensi menimbulkan masalah
Baca juga: Wakil Ketua DPR meminta perbaikan internal Mahkamah Agung
Reporter: Tri Meilani Ameliya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
HAK CIPTA © Partaipandai.id 2023