Isu ini mengemuka karena para pemain impor pangan dan elemen pendukungnya semakin panas.
Jakarta (Partaipandai.id) –
Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menepis anggapan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas menggunakan program pemerintah untuk mempromosikan putrinya.
“Bang Zul hadir sebagai Ketua PAN, bukan sebagai Menteri Perdagangan. Acaranya diadakan pada akhir pekan, bukan hari kerja. Mendag terbiasa bekerja di luar jam kerja. Namun, jika Anda sesekali menggunakan akhir pekan untuk keluarga atau PAN, seharusnya tidak,” katanya dalam sebuah pernyataan. informasi di Jakarta, Jumat.
Dradjad menjelaskan, kehadiran Zulhas dalam acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “PANsar Murah” yang dibiayai oleh pengurus dan kader PAN sendiri. Kegiatan berbagi dengan masyarakat sering dilakukan oleh kader PAN.
Salah satu kegiatan sharing tersebut dilakukan anggota DPR dari PAN Eko Patrio yang menggelar PANsar Murah di enam tempat di DKI Jakarta April lalu.
“Sembako dengan harga Rp 150 ribu dijual hanya Rp 30 ribu. Subsidinya Rp 120 ribu,” katanya.
Dia membenarkan pernyataan Zulkifli Hasan itu sebagai Ketua PAN, bukan sebagai Menteri Perdagangan. Ketua parpol, kata dia, tentu bisa meminta dukungan rakyat.
“Kalau komentar terkait pelanggaran pemilu, masa kampanye belum dimulai, politisi tidak boleh berhubungan dengan konstituennya,” katanya.
Oleh karena itu, Dradjad berharap masyarakat tidak terombang-ambing dengan isu yang berbelit-belit tentang Menteri Perdagangan Zulhas yang menggunakan program pemerintah untuk membuat masyarakat memilih anak perempuannya.
“Mendag memanfaatkan program pemerintah agar masyarakat memilih anak perempuannya. Isu ini mengemuka karena importir pangan dan oknum oknum masyarakat. dukunganMakin panas,” kata Dradjad.
Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menilai teguran tersebut tidak adil bagi Menteri Perdagangan Zulhas.
Sebab, menurut dia, selain Zulha, ada juga menteri yang mengkampanyekan diri dan keluarganya. Hal itu diungkapkan Said Didu dalam akun Twitter pribadinya hari ini.
Diketahui, pembagian minyak goreng murah juga dilakukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Maret 2022.
Padahal, PDI-P saat itu mendistribusikan minyak goreng hingga 10 ton. Sementara itu, PSI juga menggelar operasi pasar murah saat itu di tengah kelangkaan minyak goreng yang terjadi.
Selain dua parpol tersebut, Partai Demokrat melalui wakil presidennya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menjadi sorotan karena mendistribusikan 16.000 minyak goreng dengan harga murah saat ramai dan rumor penimbunan.
Tak hanya PDI-P, PSI, dan Demokrat, sejumlah partai, seperti Golkar di daerah, juga sempat melakukan kegiatan pasar murah dan mendistribusikan serta mendistribusikan minyak goreng dengan harga murah.
Reporter: Boyke Ledy Watra
Redaktur: D.Dj. Kliwantoro
Redaksi Pandai 2022