Jakarta (Partaipandai.id) – Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk, pada Sabtu (5/11) waktu setempat mengeluarkan surat terbuka kepada Elon Musk, pemilik baru Twitter Inc, yang mendesaknya untuk “memastikan hak asasi manusia berada di pusat manajemen Twitter”.
Twitter Inc. memberhentikan setengah tenaga kerjanya pada Jumat (4/11). Tweet oleh staf perusahaan media sosial mengatakan tim yang bertanggung jawab atas hak asasi manusia termasuk di antara mereka yang terkena dampak.
“Twitter adalah bagian dari revolusi global yang telah mengubah cara kita berkomunikasi,” kata Türk dalam surat itu.
Baca juga: Elon Musk mengatakan Twitter akan memiliki papan moderasi konten
“Tapi saya menulis dengan keprihatinan dan ketakutan tentang platform publik digital kami dan peran Twitter di dalamnya.”
Lebih lanjut, Türk mengatakan, seperti semua perusahaan, Twitter perlu memahami bahaya yang terkait dengan platformnya dan mengambil langkah untuk mengatasinya.
“Menghormati hak asasi manusia kita bersama harus menetapkan pagar pembatas untuk penggunaan dan evolusi platform,” kata Türk.
“Singkatnya, saya mendesak Anda untuk memastikan hak asasi manusia adalah pusat manajemen Twitter di bawah kepemimpinan Anda,” tambah Komisaris Tinggi.
PHK pada hari Jumat mengakhiri satu minggu kekacauan dan ketidakpastian tentang masa depan Twitter di bawah Musk, orang terkaya di dunia, yang mengatakan layanan media sosial telah mengalami “penurunan besar-besaran dalam pendapatan”.
Baca juga: Twitter mulai memotong karyawan
Baca juga: Ingin centang biru di Twitter? Berlangganan bayar 8 dolar
Baca juga: Elon Musk membantah memecat karyawan Twitter
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosario Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022