Memuat…
Tim Peneliti Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR mengadakan Focus Group Discussion Mahasiswa Literasi Digital. Foto/Dok./LSPR
Kegiatan ini dilakukan secara hybrid di Hotel Mercure dan dihadiri oleh perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi media, praktisi komunikasi, tenaga kesehatan, relawan, content creator dan murid .
Baca juga: 30 Perguruan Tinggi Terbaik di Jakarta Versi UniRank 2022, Ini Daftarnya
Program ini merupakan Riset Ilmiah – Direktorat Sumber Daya (Dirjen Dikti, Ristek) dan dapat dilaksanakan karena adanya bantuan hibah dari Ditjen Dikti, Ristek, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wakil Rektor I Lembaga Bisnis dan Komunikasi LSPR yang juga ketua tim peneliti, Dr. Janette Maria Pinariya. MM., mengatakan sebagai perguruan tinggi di bidang komunikasi, LSPR memiliki tanggung jawab strategis untuk menciptakan literasi digital bagi masyarakat, terutama di tengah maraknya berita hoaks bencana Covid-19.

Dalam penelitian kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa Indonesia untuk bekerja sama mencegah disinformasi dari penyebaran berita hoaks tentang Covid-19.
Baca juga: Beasiswa Magister-S3 Kuliah ke Irlandia Tidak Dibuka Batasan Usia
Luaran dari kegiatan ini berupa buku saku, modul literasi digital, film pendek dan publikasi artikel yang akan dipublikasikan di jurnal ilmiah bereputasi.
“Manfaat dari program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem digital yang ramah dan beretika. Dimana mahasiswa dapat menjalankan fungsinya sebagai agen perubahan dalam menerima dan menghasilkan informasi yang valid di ruang digital,” kata Dr Janette Maria dalam keterangan pers, Jumat (30/9/). 2022).
Rektor Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Dr. Andre Ikhsano M.Si., menambahkan, dalam meningkatkan Tridharma perguruan tinggi khususnya dalam penelitian, kerjasama antara dosen dan mahasiswa harus dilakukan.
Output dari program pembelajaran kolaboratif yang dilakukan LSPR dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan masyarakat Indonesia yang melek informasi dan dapat menggunakan teknologi yang bertanggung jawab di tengah berita hoaks bencana Covid-19,”
Disinformasi tentang pandemi Covid-19 menghadirkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat. Peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan di era digital diharapkan mampu menjadi penggerak literasi digital ke arah yang lebih baik.
Lembaga Komunikasi dan Bisnis LSPR sudah memiliki rekam jejak dalam membangun literasi digital. Upaya berkontribusi aktif terus dilakukan dengan mitra strategis baik di perguruan tinggi, dunia usaha, dunia industri dan juga berbagai lapisan masyarakat.
(mpw)