Jakarta (Partaipandai.id) – Dosen Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin sekaligus Ketua Focus Point of Work dan Juara Internet Sehat 2022 Muhammad Ridha menekankan pentingnya masyarakat menguasai digital agar terhindar dari hal-hal yang merugikan. merugikan saat transaksi online.
“Dengan mengetahui ekosistem transaksi online, kita akan terhindar dari aktivitas yang merugikan,” kata Ridha dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Demikian disampaikan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Ridha mengatakan saat ini pengguna internet di Indonesia semakin meningkat. Namun, tidak semua pengguna memiliki keterampilan digital yang memadai, termasuk saat melakukan transaksi online.
Untuk itu, ia mendorong masyarakat untuk lebih mahir menggunakan mesin pencari, aplikasi percakapan dan media sosial, aplikasi dompet digital, lokasi pasar atau pasardan dapat bertransaksi secara digital.
Baca juga: Kemenkominfo mendapat bantuan dari Kemendagri untuk verifikasi data STB
Sementara itu, Individual Consultant di LSM Internasional Fithrianti mengatakan, perkembangan internet telah memberikan berbagai kemudahan, terutama untuk berbelanja secara digital.
Namun kemudahan tersebut berdampak pada gaya hidup masyarakat yang cenderung berubah, bahkan mendorong perilaku konsumtif.
Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup, tren, penawaran atau diskon menarik, serta persaingan gengsi antar individu.
Padahal, kata dia, internet menjadi peluang bagi warganet untuk bisa menjadikan diri sebagai pelaku pasar dan bukan sekadar penikmat pasar, misalnya membuka usaha kuliner rumahan, kursus pelatihan. on lineatau menjual layanan digital.
“Selain itu, perilaku konsumtif membuat kita menjadi orang yang mubazir, karena kita tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan dalam membeli produk,” ujarnya.
Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kalsel, Enny Tridha Rahmina mengingatkan, tingginya aktivitas digital membuka potensi kejahatan, seperti pencurian rekening atau penipuan online.
Untuk menghindari potensi ini, netizen membutuhkan pemahaman tentang keamanan digital untuk melindungi data dan identitas pribadi yang bersifat rahasia.
“Beberapa tips yang bisa dilakukan agar aman dalam penggunaan gadget dan media digital antara lain aktivasi otentikasi dua faktor (2FA), tidak membagikan data pribadi kepada siapa pun, selalu waspada, dan tidak menanggapi panggilan atau pesan yang meminta data pribadi,” kata Enny.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khusus ditujukan untuk masyarakat di wilayah Kalimantan dan sekitarnya, yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam menggunakan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri. 4.0.
Baca juga: Literasi digital adalah kunci untuk memanfaatkan peluang teknologi
Baca juga: Kominfo mendorong kerjasama timbal balik di ITU
Baca juga: Indonesia mengangkat tiga isu dalam pencalonan Dewan ITU
Reporter: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Redaksi Pandai 2022