Permasalahan yang berkembang di lingkungan Partai Perindo terkait munculnya nama Erni Purnami sebagai pengganti sementara (PAW), mendapat tanggapan dari Sekretaris DPD Partai Perindo Nganjuk Tutut Widodo.
Bagus, Partaipandai.id – Permasalahan yang berkembang di lingkungan Partai Perindo terkait munculnya nama Erni Purnami sebagai pengganti sementara (PAW), mendapat tanggapan dari Sekretaris DPD Partai Perindo Nganjuk Tutut Widodo.
Krisis PAW muncul setelah Sukarman, mantan calon Perindo, mengajukan bantahan yang dikirim ke Sekretariat DPRD Nganjuk, hingga dilaporkan ke Polres Nganjuk pada Sabtu (9/4), terkait masalah ini.
Widodo mengatakan isi laporan menyebutkan bahwa Ketua DPD Perindo Dewi dan Sekretaris Tutut Widodo dinyatakan membela salah satu pihak terkait PAW ini.
“Saya harus klarifikasi bahwa saya dan ketua sama sekali tidak membela salah satu pihak. Saya sudah melakukan sesuai prosedur yang ada dan sesuai dengan yang sudah ditetapkan,” kata Widodo, kepada Harian Bangsa, Minggu (10/4). .
Dijelaskan, sebelumnya DPD menunjuk salah satu nama yang layak maju di PAW, menggantikan Moh Ibnu Khajar. Jadi, nama Erni Purnami layak mencalonkan diri karena perolehan 165 suara. Sementara itu, Sukarman memperoleh 122 suara dalam pemilihan legislatif.
Mengenai Erni bergabung dengan partai lain setelah dinyatakan keluar dari Partai Perindo, kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara otentik. Hingga saat ini, Erni masih sah sebagai anggota Partai Perindo. Ia masih tercatat atas nama Erni Purnami di DPP Partai Perindo. “Seperti barcode keanggotaan Erni di partai lain. Setelah saya cek kebenarannya tidak bisa dibuka,” jelasnya.
Terkait surat pengunduran diri yang disampaikan Erni, dijelaskan Widodo, di situ ia mengundurkan diri sebagai pengurus. Namun surat yang ditandatangani mantan Ketua DPD Partai Perindo Aris itu menyatakan Erni sudah keluar dari Partai Perindo.
Jadi suratnya salah. Bahkan surat tersebut juga tidak sampai ke DPW atau DPP. Surat itu hanya sebatas DPD Perindo Partai Nganjuk. “Saya kira Sukarman dan Shoim sudah keterlaluan dan saya menganggap apa yang mereka lakukan itu pencemaran nama baik saya dan ketua DPD Perindo Nganjuk”, kata Widodo.(bam/rd)